RADARDEPOK.COM, BOGOR – Program Satu Miliar Satu Desa (samisade) yang digagas Pemerintah Kabupaten Bogor sejak tahun 2022, diapresiasi penuh oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. Bahkan, untuk anggaran tahun 2023 program pembangunan infrastruktur desa itu masuk dalam APBD 2023 sebesar Rp407 Miliar.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyebutkan, program ini cukup baik, dalam mengakselerasi pembangunan di desa, sehingga Badan Anggaran (Banggar) DPRD menyetujui Samisade kembali dianggarkan.
"Tapi saya ingatkan Pemkab Bogor dan perangkat desa agar menggunakan anggaran ini dengan baik. Selesaikan penyerapannya dengan baik, sesuaikan dengan laporan pertanggungjawabannya dan kualitas pekerjaan di lapangan," ucap Rudy, beberapa waktu lalu.
Rudy menjelaskan Anggaran Samisade untuk 2023, mengalami kenaikan dibanding Samisade 2022 yang berkisar Rp395 miliar. Menurut Rudy, naiknya alokasi ditetapkan setelah dibahas oleh Banggar DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), agar semua desa dapat merasakan dampak positif program ini.
Rudy mengingatkan pemerintah desa segera menyelesaikan penggunaan dan pelaporan Samisade 2022, agar dapat menggunakan Samisade 2023. Politisi Gerindra itu menilai, semakin cepat anggaran diserap, maka pekerjaan di lapangan semakin cepat pula dapat dinikmati masyarakat.
"LPJ segera diselesaikan, kemudian masukkan proposal rencana kerja untuk 2023. Pada intinya, kami di DPRD sudah menyetujui Samisade 2023. Semoga bisa digunakan dengan baik, kecamatan juga harus meningkatkan pengawasan agar penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab mengungkapkan, hingga 5 Desember 2022, 154 desa telah mengajukan pencairan Samisade tahap II. Meski begitu, dia memprediksi penyerapan Samisade 2022 tidak lebih dari 85 persen.
"Kita berkaca dari tahun 2021. Saat itu, penyerapan Samisade hanya sekitar 80 persen. Tahun ini (2022) ada perubahan aturan, sehingga pencairan sedikit terlambat karena baru mulai bulan Oktober," kata dia.
Dia juga berharap pemerintah desa, segera menyelesaikan penggunaan Samisade 2022. "Jadi kami harapkan pekerjaan di lapangan simultan dengan pelaporannya, sehingga bisa diselesaikan dengan cepat," katanya. (**/adv/gun)