nasional

Bentrok di PT GNI Bermula dari Ajakan Mogok Kerja, Bukan Dipicu TKA Pukul TKI

Selasa, 17 Januari 2023 | 15:09 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (FOTO: ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan tidak ada pemukulan dari Tenaga Kerja Asing (TKA) kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kabar ini awalnya beredar di media sosial sebelum kerusuhan pecah.

Sigit mengatakan, kerusuhan ini bermula dari ajakan mogok bekerja. Lalu terjadi pro dan kontra, hingga akhirnya disebarkan isu pemukulan.

“Peristiwa yang terjadi awalnya ada ajakan mogok karyawan, kemudian di situ menimbulkan pro dan kontra, kemudian ada upaya pemaksaan dan di situlah ditolak dan diviralkan diprovokasi ada pemukulan dari TKA ke TKI,” ungkap Sigit di Istana Negara, Jakarta.

Sigit mengatakan, di Morowali Utara setidaknya ada 1.300 TKA dan 11.000 TKI. Mereka bekerja sesuai keahlian masing-masing. Oleh karena itu, dipastikan tidak ada pemukulan.

“Terkait isu provokasi yang ada, peristiwa sebetulnya tidak seperti it,” jelas Sigit.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan institusi Polri untuk menindak tegas pelaku kerusuhan di pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Tak dipungkiri, peristiwa kerusuhan itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

“Yang jelas beliau (Presidsn Jokowi) memerintahkan kepada kepolisian untuk menindaktegas pelaku tindak pidana atau pengrusakan dan pelaku pelanggar hukum,” ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1).

Selain itu, kata Listyo, Presiden Jokowi juga meminta agar kasus tersebut diungkap seterang-terangnya. Kepala negara juga meminta Polri, menjaga agar seluruh kegiatan operasional PT GNI bisa kembali berjalan.

“Karena ini juga tentunya akan mengganggu tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya cukup besar, yang tentunya akan terdampak apabila operasional dari perusahaan terganggu,” pungkas Listyo. (jpc)

Tags

Terkini