nasional

Gawat! Tak Mampu Bayar Gaji, 10 Perusahaan di Kabupaten Bogor Ancam Hengkang ke Jateng

Kamis, 9 Februari 2023 | 14:05 WIB
Para pekerja garmen sedang melakukan aktivitasmnya

RADARDEPOk-Sebanyak 10 pabrik di Bogor akan pindah ke Jawa Tengah (Jateng) karena diduga tak mampu membayar gaji karyawan.10 pabrik di Bogor akan dipindah ke Jateng karena UMK di Jateng relatif lebih rendah dibandingkan UMK di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rencana relokasi 10 pabrik di Bogor ke Jateng dibenarkan oleh Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor, Alexander Frans.
Meskikupun begitu, Alexander Frans mengaku belum menerima laporan resmi terkat rencana 10 pabrik di Kabupaten Bogor yang akan pindah ke Jateng.

baca juga :Dihantam-angin-puting-beliung-jalan-raya-kalimulya-depok-lumpuh
“Isu mereka ingin pindah ini sudah dari sejak tiga tahun lalu, mereka pasti mencari UMK yang terjangkau, yang bisa dibayar dengan jumlah produk yang bisa dijual,” ucap Alexander di Cibinong, dikutip Sewaktu.com dari dari Radar Bogor, Kamis 9 Februari 2023.
Alexander menyatakan banyak perusahaan yang ingin hengkang dari Kabupaten Bogor karena Upah Minimum Kabupaten (UMK) terlalu tinggi. UMK Kabupaten Bogor mengalami kenaikan yang sangat tinggi sejak 2015–2016 lalu.Saat itu, kenaikan UMK Kabupaten Bogor hampir mencapai 70 persen. Kenaikan itu berdampak ke semua perusahaan padat karya sampai sekarang ini.
UMK Kabupaten Bogor terus mengalami kenaikan setiap tahun. Saat ini, UMK Kabupaten Bogor 2023 sebesar Rp4.520.212.“Belum ada aturan yang melindungi atau sebagai payung hukum pemerintah melindungi perusahaan padat karya, meski kami Apindo sudah pendekatan ke pemerintah daerah hingga pusat,” papar Alexander.
Tingginya UMK membuat sejumlah perusahaan berpikir untuk memindahkan pabrik ke daerah yang UMK-nya lebih rendah, salah satunya Jateng. Menurut Alexander, Jateng menjadi pilihan untuk membuat pabrik baru. Pasalnya, besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2023 di sana hanya sebesar Rp1,95 juta. Sedangkan UMK tertinggi yakni di Kota Semarang sebesar Rp3,6 juta

Baca Juga:kota-kota-di-Turki-menjadi-puing-dilihat-dari-foto-satelit
Meski demikian, Alexander mengakui tidak mudah bagi perusahaan di Bogor untuk pindah ke Jateng.Selain rata-rata perusahaan muda, mereka juga perlu masuknya investasi untuk membuat pabrik baru.“Selain itu, angka penganggurannya kurang dibandingkan Jawa Barat, termasuk Bogor. Jadi kalau perusahaan itu pindah, tenaga kerjanya di mana? Di Bogor itu masih banyak yang nganggur, yang membutuhkan pekerjaan,” jelas Alexander.
Terpisah, Sub Koordinator Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bogor, Mardius Suhandri mengaku belum menerima laporan adanya pabrik yang berencana pindah ke Jateng.Pihaknya hanya menerima laporan adanya efisiensi alias pengurangan tenaga kerja di beberapa perusahaan.“Tahun ini belum ada laporan. Terakhir di 2022, ada satu perusahaan yang melaporkan pindah ke Sukabumi,” kata Mardius.
Disnaker Kabupaten Bogor tidak menampik jika pabrik di Bogor pindah ke daerah, maka akan menambah angka pengangguran di Bumi Tegar Beriman. ***

 

Tags

Terkini