Senin, 22 Desember 2025

HIV/AIDS Harus Ditangani Sejak Dini

- Kamis, 7 September 2017 | 10:30 WIB
ADE/RADAR DEPOK
BINCANG : Pembina WPA, Dani Satiri (kanan) saat berbincang bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) (baju hijau) dan mahasiswa Fakultas Keperawatan UI di Terminal Depok. DEPOK–Angka penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/Aids) di Kota Depok masih cukup tinggi, dibuktikan dengan data yang dimiliki Komunitas Aksi Kemanusiaan Indonesia (KAKI). KAKI mencatat Januari-Maret 2017 penderita HIV/AIDS di Kota Depok mencapai 222 penderita. Sebelumnya pula,  Kumpulan Dengan Segala Aksi Kemanusiaan (Kuldesak) mencatat periode 2013 hingga 2016 di Kota Depok terdapat 691 penderita HIV. Pembina Warga Peduli Aids (WPA) Kota Depok, Dani Satiri mengatakan, tingginya angka penderita HIV/AIDS Kota Depok harus disikapi Pemerintah Kota Depok, salah satunya dengan penanggulangan. “Dari hulunya harus di rem, dengan melakukan tindakan preventif,” ungkap Dani saat menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia di Terminal Depok, Rabu (6/9). Sebanyak 35 mahasiswa tersebut mendatangi Paguyuban Terminal Kota Depok (Panter) dan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) didampingi kader pendampinginya, membahas persoalan HIV/AIDS Kota Depok. “Dengan adanya kunjungan seperti ini, akan makin banyak masyarakat yang peduli terhadap HIV/AIDS khususnya di Kota Depok,” lanjutnya. Sehingga, tambah Dani, stigma masyarakat terhadap HIV/AIDS akan hilang dan turut membantu menyemangati para penderita, agar memilki kesempatan hidup yang besar dan tidak merasa dikucilkan. “Selama ini, setiap kita mendengar kata HIV/AIDS apa yang ada dibenak kita, pasti harus dijauhkan dan dikucilkan. Padahal, mereka harus disemangati agar memiliki kesempatan hidup,” bebernya. Nantinya, para mahasiswa yang didampingi dosen pembimbingnya, akan mensupport kesehatan dasar dan melakukan pengecekan rutin secarar triwulan. Sementara itu, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sedang terus berupaya melakukan pencegahan bahaya HIV/AIDS. Salah upayanya dengan melakukan kegiatan deteksi HIV/AIDS melalui layanan mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) secara intensif. "Kami terus berupaya melakukan pencegahan secara masif terhadap penularan virus HIV/AIDS di Kota Depok," kata Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Rani Martina, Rabu (6/9). Rani menjelaskan, sebelum dilakukan pemeriksaan mobile VCT, biasanya dilakukan konseling mengenai HIV/AIDS terlebih dahulu. Selanjutnya, masyarakat akan diperiksa dengan pengambilan sampel darah. "Sebelum pemeriksaan, kami beri penyuluhan terlebih dahulu, kemudian warga yang hadir dapat mengikuti pemeriksaan HIV/AIDS," terangnya. Dijelaskan Rani, layanan mobile VCT dilakukan di setiap kecamatan di Kota Depok yang hingga kini masih berlangsung. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan, dapat langsung diketahui saat itu juga oleh masyarakat. Diharapkan, lanjut Rani, dengan adanya penyuluhan dan pemeriksaan ini warga dapat mendeteksi secara dini tubuhnya, sehingga penderita HIV/AIDS dapat tertangani dan tidak semakin meningkat. Sebab, virus HIV/AIDS sangat berbahaya, karena menyerang kekebalan tubuh manusia. "Diharapkan dengan adanya mobile VCT, penderita HIV/AIDS dapat  tertangani sedini mungkin," jelas dia. (ade)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X