Senin, 22 Desember 2025

Budaya Karakter dengan Tim ‘Cekatan’

- Sabtu, 23 September 2017 | 08:30 WIB
PEBRI/RADAR DEPOK PROGRAM: Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin menandatangani komitmen untuk budaya karakter di sekolah, setelah itu semua guru di Gugus 2 Kecamatan Sawangan juga menandatangani spanduk tersebut, sebagai bukti komitmen menjalankan program tersebut. SAWANGAN,DEPOK - Pembentukan karakter siswa, UPT Pendidikan SD Kecamatan Sawangan mengadakan program Budaya Sekolah Berkarakter Melalui Gugus Guru ‘Cekatan’. Maksud dari Cekatan tersebut, yakni Cerdas, Kreatif, Aktif, dan Teladan. Dalam launching program tersebut, ada beberapa guru yang dijadikan sebagai Tim Cekatan dari SDN yang ada di Gugus 2 Kecamatan Sawangan. Kasubah UPT Pendidikan SD Kecamatan Sawangan, Wawang mengatakan, program ini untuk membentuk karakter siswa yang lebih berkualitas. Jadi, budaya sekolah berkarakter sangat mendukung program penguatan pendidikan berkarakter. Semua itu, dikarenakan maraknya prilaku negatif yang terjadi belakangan ini dalam dunia pendidikan, seperti tawuran, bolos sekolah, pergaulan bebas, sampai pada tutur kata yang tidak sopan. “Berdasarkan kondisi siswa sekarang ini perlu adanya rumusan program pembiasaan yang positif yang dilakukan di tingkat satuan pendidikan atau sekolah,” ucapnya. Wawang menjelaskan, untuk bisa mencapai tujuan dari Budaya Sekolah Berkarakter, maka dibentuk Tim Cekatan yang terdiri dari guru-guru di SDN yang ada di Gugus 2 Kecamatan Sawangan. Selain ada Tim Cekatan, ada juga Tim Simpati yang artinya siswa mandiri, patuh, aktif, dan kreatif. “Siswa ini dijadikan tim kedisiplinan di sekolah, mereka jadi tutor sebaya. Mereka yang menjadi Tim Simpati adalah siswa yang disiplin serta sikap yang positif dalam kesehariannya,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, pembentukan karakter tidak hanya terpusatkan untuk siswa saja, tetapi guru dan orang tuanya juga harus memiliki kualitas karakter yang baik. Sehingga, bisa menjadi panutan siswa dalam kehidupan sehari-harinya. “Harus ada komunikasi yang baik antara sekolah dan juga orang tua. Karena, pembentukan karakter adalah sebuah pembiasaan. Jadi, memiliki karakter yang baik di sekolah, rumah, dan lingkungan,” katanya. (peb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X