RICKY/RADAR DEPOK
PAHLAWAN LINGKUNGAN: Anggota KP2D saat memelihara tanaman di bantaran Kali Pesanggrahan fasos fasum Puri Cinere, Kecamatan Cinere. Komunitas Peduli Pesanggrahan Depok (KP2D) yang dibentuk Oktober 2016, terus aktif berkegiatan menjaga ekosistem serta merawat tanaman di bantaran dan kali Pesanggrahan. Seperti yang belum lama dilakukan Nurdiansyah dan kawan-kawan. Laporan: RICKY JULIANSYAH Tidak hanya berkegiatan di Kali Pesanggrahan untuk pengarungan dan membersihkan sampah-sampah yang mengotori kali. KP2D juga aktif dalam merawat tanaman yang ada di bantaran Kali Pesanggrahan. Belum lama ini, anggota KP2D melakukan pemeliharaan tanaman dan membersihkan ilalang-ilalang yang sudah tinggi di sekitar bantaran Kali Pesanggrahan, di wilayah fasos fasum Perumahan Puri Cinere, Kecamatan Cinere. Bersenjatakan arit dan alat potong seadanya, mereka bergotong royong memangkas ilalang yang telah tinggi serta mengganggu pohon peradu yang sengaja ditanam untuk penghijauan di sekitar wilayah tersebut. Komunitas yang diketuai Nurdiansyah ini memang sudah menjadwalkan sebulan sekali untuk melakukan perawatan, pasca kegiatan Hari Hutan se-Dunia dengan menanam 500 pohon di bulan Februari kemarin. "Jadi sebulan sekali kami merawat dengan memberikan pupuk dan memangkas ilalang yang sudah tinggi," kata pria yang akrab disapa Nurdin. Kegiatan rutin ini pun tidak hanya mengajak anggota KP2D, mereka turut menggandeng siswa untuk menumbuhkan sesadaran akan pentingnya kebersihan serta hijaunya lingkungan. Jangan heran, tiap bulannya puluhan siswa jenjang pendidikan SMP turut serta dalam mengontrol dan melakukan perawatan pepohonan yang ada di fasos fasum tersebut. "Setiap bulannya, kami mengajak 20 siswa SMP,  dari SMPN 13 Depok dan SMPI Darul Ilmi Limo. Kemarin sih lebih membersihkan rumput-rumput liar, menyirami dan memberi pupuk pohon-pohon yang sudah di tanam," terang Nurdin. Tentunya, kegiatan yang sudah dilakukan memang sejalan dengan visi KP2D, yakni mewujudkan tercapainya pengelolaan hidup serta menjaga kelestarian lingkungan, hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari bahaya kerusakan. "Makanya, kami menularkan virus positif kepada siswa, yang kelak meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Jadi, ketika mereka menjadi pemimpin, akan terus sadar akan pentingnya lingkungan," ucap Nurdin. (*)