ADE/RADARDEPOK
TAKUT HUJAN: Sekel Grogol, Lukman Djaelani meninjau pembangunan jembatan Kp. Utan yang baru mau dimulai pembangunanya, kemarin. DEPOK  - Pembangunan jembatan Jalan Kampung (KP) Utan Jaya di RT6/8 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo terancam molor. Keladinya, pembangunan baru dimulai saat memasuki musim penghujan lebih tepatnya 23 Oktober dan selesai pembangunan 20 Desember. Ketua LPM Grogol, Nur Ali mengatakan, sudah bertahun-tahun proyek pembangunan selalu diakhir tahun. Padahal, di Oktober, November dan Desember itu musim hujan. Nah, jembatan perbatasan dengan Kecamatan Beji tersebut bisa-bisa     molor pembangunannya. “Bisa dilihat saat ini hujan setiap hari, pembangunan baru tahap pembongkaran jembatan,” terang Bacung -sapaan tenar Nur Ali- kepada Radar Depok, kemarin. Menurut Bacung, yang sulit membuat jembatan itu pondasinya. Sementara, pondasinya berada saluran kali, jika kali tidak mengering pondasi tidak akan kuat saat pengecoran. “Tiap tahun lelang selalu molor, padahal jika Julli sudah dilelang Agustus sudah pembangunan,” tegas dia. Sementara, Pelaksana Pembangunan Jembatan PT Wina Arta, Ulil Santosa mengaku, selama 20 hari pekerja sudah membongkar jembatan dan koordinasi dengan lingkungan. Memang, lelang terbilang telat, mengingat saat ini masuk musim penghujan. “Semua tergantung dengan yang diatas. Debit air memang jadi masalah saat pembangunan pondasi,” singkatnya. Dilokasi, Sekretaris Kelurahan (Sekel) Grogol, Lukman Djaelani mengungkapkan, jembatan ini merupakan perbasatan antara Limo dan Beji. Jika molor tentunya warga kedua kecamatan ini menjadi terisolir. Diharapkan pelaksana ada cara jitu agar pembangunan jembatan bisa terselesaikan sesuia waktu. “Pembagunannya jangan sampai cut off, karena nanti warga yang sengsara,” tandasnya singkat.(ade)