INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK
MENANGIS: Seorang anak menangis di pangkuan neneknya saat mendapatkan vaksin Difteri dari petugas medis di Posyandu Semangka.
Maraknya penyebaran bakteri Difteri masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kota Depok. Tapi Pemkot Depok tidak tinggal diam dalam menanggapi persebaran penyakit yang masuk kedalam fase Kejadian Luar Bisa ( KLB ) tersebut. Dinas Kesehatan Kota Depok telah melakukan sejumlah rangkaian vaksinsi berupa Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri, yang kini masuk vaksinasi tahap ke–2, diadakan di Posyandu Semangka RW5, Kelurahan Tanah Baru, Kecamtan Beji.
LAPORAN : INDRA ABERTNEGO SIREGAR
Di sebuah gedung Posyanu berukuran minimalis di bawah teduhan pepohonan yang rindang di RW5, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, tampak banyak orang. Pekik tangis anak – anak yang takut melihat jarum suntik menambah riuhnya kegiatan Imunisasi atau Vaksinasi ORI Difteri tahap ke – 2 di Posyandu Semangka tersebut.
Tampak di tengah keramaian anak – anak yang silih berganti menyerahkan lenganya untuk dipenetrasi oleh jarum suntik oleh petugas medis Puskesmas Tanah baru, Ketua PKK RW5, Rosida sedang membantu menenangkan seorang balita yang baru saja selesai melakukan imunisasi.
Rosida mengatakan, dalam kegiatan imunisasi tahap 2 ini tidak ada perbedaan yang menonjol dalam segi jumlah peserta yang mengikutinya. Dia mengungkapkan, dari 135 anak yang menjadi target, yang hadir 116 anak, mulai dari usia 1 - 19 tahun.
“Banyak anak yang kurang sehat, dan yang masih sekolah, jadi tidak ikut imunisasi kali ini,” ucapnya.
Dia mengatakan, pada imunisasi tahap pertama bulan Desember 2017, terdapat 161 anak yang sudah divaksin, tapi angka itu sudah termasuk dari jumlah anak – anak dari wilayah RW tetangga yang menumpang diimunisasi, karena keterbatasan petugas medis saat itu.
Dia juga menambahkan, kegiatan vaksinasi kali ini, dirinya dan juga kader posyandu yang lain, turut serta. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menghindarkan diri mereka dari penularan bakteri Difteri yang dikenal tidak pandang umur dalam menjangkiti manusia.
“Kami juga tidak mau tertular Difteri,” pungkasnya sembari tersipu. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:14 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:53 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:45 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:10 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:17 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:40 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:58 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB