Aktif Geluti Cupang Sejak Tahun 1978, Ada Musim Lakunya

redaksi01

- Sabtu, 3 Februari 2018 | 09:20 WIB

INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK
MELAYANAI PEMBELI: Dani sedang menunjukan ikan cupang miliknya kepada seorang pembeli di lapak miliknya.

Ikan Cupang merupakan salah satu ikan hias air tawar yang cukup banyak penggemarnya. Beberapa tahun yang lalu, penggemar ikan laga tersebut sangat banyak di Kota Depok. Mulai dari anak – anak hingga orang tua. Namun, seiring berjalanya waktu, dan pesatnya perkembangan teknologi, peminat ikan cupang semakin berkurang karena masyarakat, khususnya anak – anak kini lebih tertarik untuk memainkan handphone.

LAPORAN : INDRA ABERTNEGO SIREGAR

Pagi itu cuaca di pesisir Situ Rawa Besar, RW06 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas sangat sejuk. Semilir angin sepoy – sepoy berhembus menambah syahdu suasana. Tak jauh dari bibir situ, terlihat sebuah bangunan minimalis yang terbuat dari kayu, dijadikan sebagai lapak untuk menaruh ratusan Ikan Cupang. Tepat di depan lapak tersebut, tampak sesosok pria yang rambutnya mulai memutih termakan usia menyapa Radar Depok, dia adalah Dani (48), seorang penjual sekaligus peternak ikan cupang yang bisa dikatakan satu – satunya peternak dan penjual ikan cupang yang masih eksis dengan dunianya tersebut. Sembari merapihkan jejeran toples tempat ikan cupang, dan memberi makan ikan – ikan kesayanganya tersebut, Dani mengatakan, dia sudah menggeluti dunia ikan cupang sejak tahun 1978. Kesukaanya terhadap ikan cupang, dimulai sejak usia delapan tahun hingga saat ini. “Tapi, saya baru menggeluti bisnis ikan cupang pada usia 20 tahun,” ungkapnya. Dikatakanya, ikan cupang sudah seperti bagian dari hidupnya. Meskipun kini peminat ikan cupang sudah tak sebanyak dulu, tetapi kalau sedang musim ikan cupang dirinya tetap memperoleh keuntungan yang cukup besar. “Sampai sekarang ada aja sih pembelinya, meskipun tidak sebanyak dulu. Tiap tahun pasti ada musimnya,” tuturnya. Dia menambahkan, saat ini dirinya menjual beberapa jenis ikan cupang diantaranya, Cupang Plakat, Giant, Halfmoon, dan juga Bagan, dengan harga mulai dari Rp5.000 – Rp50.000 per ekornya. “Pembelinya bukan hanya warga Kota Depok, pembeli dari luar kota juga ada yang beli kesini. Biasanya kalau beli dari luar kota, Ikan Giant yang dicari, katanya Giant saya bagus,” sambungnya. Meskipun kecintaanya kepada ikan cupang sangat tinggi, namun penghasilan dari penjualan ikan cupang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Untuk itu, selain berdagang ikan cupang, dia juga aktif mengojek untuk menambah penghasilan. “Penghasilan dari jualan cupang tidak menentu, sekarang saya juga sibuk ngojek untuk menuhi kebutuhan hidup,” pungkas bapak satu orang anak tersebut. (*)

Aktif Geluti Cupang Sejak Tahun 1978, Ada Musim Lakunya

LAPORAN : INDRA ABERTNEGO SIREGAR

Tags

Kelurahan Depok Jaya

pancoran mas

Ikan Cupang

Cupang

Terkini

Danantara Indonesia dan BP BUMN Lakukan Operasi Kemanusiaan Terpadu

Masih Ribut Status Bencana Nasional, Seskab Teddy Ungkap Negara Sudah Turun Sejak Hari Pertama

Tak Hanya Bantuan Dana, Pemerintah Percepat Layanan Administrasi Gratis dan Hunian Korban Terdampak Bencana

Akses Wilayah Sumatera Kian Terbuka, Lebih dari 80 Persen Jalan Nasional Berangsur Pulih Pascabenaca

Info Penting untuk Mentor Program Magang Nasional, Saatnya Approve Laporan Agar Proses Uang Saku Lancar

Perusahaan Dihimbau Menerapkan WFA Pada 29-31 Desember 2025

Program MBG Berhasil Menjangkau 50 Juta Lebih Penerima Manfaat, Gizi Kuat Ekonomi Bangkit!

Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Meninjau Sejumlah Lokasi Terdampak Bencana di Sumatera Barat

Akses Terputus Berangsur Pulih, Kini Jembatan Bailey Teupin Reudeup–Awe Geutah di Aceh Resmi Beroperasi

Pemulihan Pascabencana Dikebut, Pemerintah Bangun Hunian Tanpa Bebani Warga Terdampak di Sumatera

90 Persen Jaringan Air Rusak, Distribusi Tangki Jadi Andalan Warga Tapanuli Tengah Pascabencana

World Bank Prediksi Defisit Indonesia Melebar hingga 2027, Menkeu Purbaya: Prediksi Suka Meleset, APBN di Bawah Kendali Pemerintah

Rumah Warga Ambruk Akibat Hujan Lebat, Dedi Mulyadi Langsung Kirim Tim Bantuan dan Ingatkan Pentingnya Membangun Rumah di Lokasi Aman

Ungkap Penyitaan 11 Juta Batang Rokok Ilegal, Menkeu Purbaya Puji Kinerja Bea Cukai: Kini Makin Sulit Disogok

Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Ada Lagi Hutan Produksi di Jawa Barat: Hutan Tinggal 700.00 Hektar

Presiden Prabowo Melakukan Peninjauan Perbaikan Jalan Lembah Anai di Tanah Datar Sumbar

Dari Normalisasi Sungai Hingga Huntap, BNPB Percepat Pemulihan Pascabencana Sibolga

Presiden Prabowo Tinjau Jembatan Bailey Padang Mantuang di Padang Pariaman Sumbar, Pastikan Percepatan Perbaikan Insfrastruktur

BNPB Percepat Pembangunan Huntara di Kabupaten Lima Puluh, Sumatera Barat

Puluhan Ribu Hunian Sementara Disiapkan Pemerintah untuk Warga Terdampak Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Terpopuler

5 Ketua Yayasan Berebut Kursi Ketua BMPS Kabupaten Bogor

Terpilih dalam Musda, Usep Nukliri Pimpin BMPS Kabupaten Bogor

Sentuhan Seni Religi di Lapas Cibinong, Hadroh dan Marawis jadi Media Pembinaan Warga Binaan

Nikita Willy Lanjutkan Kerja Sama Tahun Ketiga Bersama Miyako, Kini Hadir di Kategori Rice Cooker

Gak Cuma Jago Liputan! IJTI Pokja Wartawan Depok Angkat Piala Kapolda Cup 2025, Berhasil Sabet Juara 3

Program MBG Berhasil Menjangkau 50 Juta Lebih Penerima Manfaat, Gizi Kuat Ekonomi Bangkit!

Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Bantu Korban Bencana Sumatera

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Info Penting untuk Mentor Program Magang Nasional, Saatnya Approve Laporan Agar Proses Uang Saku Lancar

Tak Hanya Bantuan Dana, Pemerintah Percepat Layanan Administrasi Gratis dan Hunian Korban Terdampak Bencana