IRWAN/RADARDEPOK
BERI BANTUAN : Pendiri Komunitas KAMI ADA, Adi Suman (paling kiri) bersama pengurus, Ketua RW1 Pondok Cina dan korban banjir menyerahkan bantuan. DEPOK–Penggiat sosial Komunitas KAMI ADA kembali menunjukkan eksistensinya. Belum lama ini, KAMI ADA memberikan kebutuhan pokok untuk para korban banjir luapan Sungai Ciliwung yang merendam 220 kepala keluarga (KK), di Gang Kapuk, Kelurahan Pondok Cina (Pocin), Beji. Pendiri Komunitas KAMI ADA, Adi Suman mengatakan, KAMI ADA datang ketempat ini dengan tujuan menyampaikan amanah dari rekan-rekan, yang berhasil dikumpulkan secara kolektif melalui koordinasi Whatsapp Group. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis kepada Ketua RW1 Pondok Cina, Sarmaji di posko banjir. Penyerahan juga disaksikan oleh sejumlah tokoh masyarakat dan para penggiat sosial Komunitas Anak Ciliwung (Kancil) yang diketuai Manarul Hidayat. “Pemberian kecil kami ini diharapkan guna dapat mengurangi beban para korban banjir yang ada disini. Sekaligus menjalin silaturahmi kepada Kancil dan warga yang ada disini. Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan untuk kita semua,” tegas pria yang juga menjabat Ketua Komunitas KAMI ADA. Dalam Kegiatan ini turut serta dibuka sesi konseling yang membahas seputar perkembangan Kota Depok, dan dampak positif yang telah diberikan Komunitas Kancil terhadap warga sekitar. Mulai dari edukasi bantaran sungai, pengumpulan sampah daur ulang hingga aksi evakuasi dan bersih bersih bagi korban terdampak. Ketua RW1 Pondok Cina, Sarmaji mengungkapkan, rasa berterima kasih atas kepedulian Komunitas KAMI ADA kepada warganya yang terdampak banjir luapan sungai Ciliwung. Seluruh bantuan yang terkumpul akan dibagikan kepada para korban dikomandoi Manarul Hidayat atau bisa disapa Sule, dan rekan rekan Komunitas Anak Ciliwung. Sementara, Ketua Kancil, Manarul Hidayat mengaku, terima kasih yang mendalam atas bantuan dari Komunitas KAMI ADA, semoga ini menjadi jalinan tali silaturahmi dan persaudaraan. Apa yang diberikan menjadi sebuah keberkahan bagi para korban dan pihak pemberi. ”Ini mesti menjadi contoh bagi seluruh komunitas yang ada di Kota Depok,” tandasnya.(irw)