INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK
LAYAK HUNI: Rumah Ujang masih dalam perbaikan yang dilakukan swadaya warga.
DEPOK– Prihatin melihat bangunan rumah milik Ujang (60) di RT01/08, yang sangat kurang layak huni, warga Kelurahan Sukatani, Tapos, bersama Lurah Sukatani, Jarkasih, dan anggota DPRD Kota Depok memberikan bantuan untuk memperbaiki bangunan rumah.
Ketua LPM Kelurahan Sukatani, Herman Pelani mengatakan, timbulnya niat untuk memperbaiki rumah milik Ujang tersebut dikarenakan memang kondisinya sangat parah.
Bangunan bocor di mana–mana. Ditambah profesi Ujang yang seorang pemulung sehingga rumah dipenuhi sampah.
“Pada tahun 2015, rumah Ujang sudah kami usulkan dalam Musrenbang namun tak kunjung terealisasi. Khawatir akan roboh sebelum anggaran dari pemerintah datang, warga dan lurah melakukan urunan,” ucap Herman kepada Radar Depok.
Dikatakan Herman, Lurah Jarkasih mengajak warga yang hadir pada kegiatan Musrenbang kelurahan pada tanggal 24 Januari silam untuk urunan.
Pertemuan itu turut dihadiri anggota DPRD Kota Depok dari berbagai fraksi ikut menambahkan uang sumbangan.
“Total sumbangan dari warga dan anggota dewan mencapai Rp9 juta,” kata Herman.
Rumah yang sebelumnya reot, kini berubah drastis, karena direnovasi total dan dibangun ulang.
Sementara itu, ketua panitia renovasi rumah Ujang, Tabroni mengatakan, saat ini pembangunan sudah mencapai 80 persen dan akan terus dikebut.
“Kita rombak total. Bangunan lama kita robohkan dan kini kita buat seperti bangunan perumahan tipe 21,” ucapnya.
Untuk mencapai 100 persen, ditargetkan renovasi selama 20 hari kerja akan selesai. Renovasi tersebut berupa pembuatan satu kamar tidur, kamar mandi, dan dapur yang lebih baik.
“Kalau tidak ada kendala, inysa Allah bisa kelar sesuai target. Walau pun hanya dipelur yang penting sudah layak dan nyaman dihuni oleh Ujang dan keluarganya,” ucapnya.
Ripah (56) istri Ujang bersyukur warga Kelurahan Sukatani masih peduli terhadap keluarganya yang sedang kesusahan.
Terlebih suaminya, Ujang, sudah tidak bisa bekerja sejak tiga bulan lalu karena sakit.
Ripah harus menjadi buruh cuci-gosok di rumah warga dengan gaji Rp600 ribu. Biaya itu untuk menghidupinya, Ujang dan seorang cucunya yang masih berusia 10 tahun.
“Mudah–mudahan orang–orang yang sudah membantu saya diberikan rejeki berlipat ganda dari Allah Yang Maha Kuasa, dari yang mereka berikan kepada saya,” ucap Ripah. (dra)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:14 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:53 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:45 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:10 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:17 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:40 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:58 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB