PEBRI/RADAR DEPOK
PELESTARIAN: Siswa SMPN 25 Depok yang tergabung di Ekskul Tari Tradisional sedang menampilkan Tari Saman, beberapa waktu lalu. DEPOK - Melestarikan kesenian tradisional ada berbagai macam caranya, tetapi tentu saja, hal tersebut harus melibatkan generasi muda, sebagai penerus bangsa. Di SMPN 25, hal tersebut dilakukan dengan cara memanfaatkan keberadaan ekstrakulikuler (ekskul) untuk melestarikan seni yang ada di Indonesia. Kepala SMPN 25 Depok, Wahyu Hidayat mengatakan, ekskul yang menjadi salah satu cara untuk melestarikan seni di SMPN 25 Depok, adalah ekskul tari tradisional. Keberadaan ekskul tersebut, tentunya tidak hanya sekedar mengajarkan siswa tentang bagaimana bergerak mengikuti irama, tetapi juga tentang keberagaman seni di Indonesia. “Ekskul tari tradisional adalah sebagian dari ekskul yang ada di SMPN 25 Depok, dan mengarah pada seni yang ada di Indonesia,” ucapnya. Wahyu menjelaskan, segala hal yang memang menjadi ciri khas dari Indonesia, memang perlu dijaga kelestariannya. Caranya tentu saja dengan melibatkan siswa yang merupakan generasi bangsa. Mereka yang akan mengisi masa-masa bangsa Indonesia kelak. Tidak hanya sekedar menjadi pemimpin bangsa, tetapi mereka juga jadi agen seni dan budaya. “Seni tradisional harus dikenalkan sejak dini, setelah itu mulai di ajarkan, agar mereka terbiasa untuk melakukannya dan mengenal lebih dalam lagi,” tuturnya. Sementara itu, Pembina Ekskul Tari Tradisional SMPN 25 Depok, Diana Shylvi menuturkan, ada beberapa tari tradisional yang diajarkan ke siswa SMPN 25 Depok, yakni Tari Saman, Tari Sirih Kuning, dan Tari Merak. Semua dilakukan secara bertahap untuk bis amelakukan semua tarian. “Sekarang siswa di SMPN 25 Depok yang aktif di ekskul Tari Tradisional ada 20 orang, mereka adalah siswa dari kelas VII - IX. Latihannya dilakukan pada Hari Jumat dan Sabtu, selama satu setengah jam perharinya,” katanya. (peb)