PEBRI/RADAR DEPOK
SOSIAL: Anggota Majelis Taklim Rafifah yang ada di dalam bagian Yayasan Rafifah Andalusia usai merayakan milad ke-17 di Gedung SMESCO, Jakarta.
DEPOK - Yayasan Rafifah Andalusia mengadakan milad-nya ke-17 di Gedung SMESCO, Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, sesuai dengan tema Fashion Charity diadakan fashion show yang diperagakan anggota Majelis Taklim Rafifah. Tidak hanya itu saja, dalam kegiatan tersebut, baju-baju yang dikenakan untuk fashion show juga dilelang, dan hasil penjualannya akan digunakan untuk menjalankan program-program sosial dari Yayasan Rafifah Andalusia.
Dewan Penasihat Yayasan Rafifah Andalusia, Margaretha Bangun Andi Agus menceritakan, awal berdirinya kegiatan Rafifah yakni pada tahun 2001, dimana berbentuk majelis taklim dari rumah ke rumah. Tetapi, semua itu terus berkembang dan juga mulai mengaplikasikan agama untuk membantu orang lain, dengan kegiatan sosial. Hal itu sesuai dengan nama Rafifah yang artinya adalah wanita berakhlak mulia
“Sekarang di Yayasan Rafifah Andalusia sudah ada 250 anak asuh yang berada di kawasan Jabodetabek. Jadi, kami ingin berguna untuk orang lain,” ucapnya kepada Radar Depok didampingi Dewan Penasihat Yayasan Rafifah Andalusia Yani Budiarti Harjapamengkas, Ketua Yayasan Rafifah Andalusia Evi Purnamawati dan Ketua Majelis Rafifah Depok, Yuli Herawati
Margaretha menjelaskan, ada tiga hal yang memang menjadi fokus di yayasannya, yakni agama, sosial, dan pendidikan. Oleh karena itu, selain mengadakan pertemuan rutin untuk pengajian, dan memiliki anak asuh sebagai realisasi dari bidang sosial. Sedangkan untuk pendidikan, anak-anak asuh tersebut diberikan bantuan pendidikannya, dan sampai sekarang sudah ada yang bekerja dan sedang menjalani kuliah di beberapa perguruan tinggi.
“Kami juga ada sekolah binaan di kawasan Warakas, Jakarta. Disana ada sekolah di kolong jembatan. Di sekolah tersebut, dari skolah yang tidak layak, dan sekarang sudah ada bangunan yang lebih baik,” tuturnya.
Margaretha menuturkan, ada beberapa hal yang ingin menjadi target yayasannya di usia 17 tahun ini. Jadi, setelah mendirikan masjid di kawasan Sentul, Bogor dan di Tanjung Pinang, target berikutnya adalah mendirikan sekolah gratis untuk membantu mereka yang memang membutuhkan bantuan.
“Intinya kami ingin berguna untuk orang banyak, terutama untuk mereka yang memang membutuhkan bantuan,” jelasnya. (peb)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:14 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:53 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:45 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:10 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:17 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:40 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:58 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB