IRWAN/RADAR DEPOK
SERAH TERIMA: Orangtua balita menerima bingkisan dari anggota DPRD Depok, Rachmin Siahaan (kiri) di sela-sela pelayanan kesehatan di Posyandu Bunga Tanjung RW11, Kelurahan Mekarjaya, Rabu (11/4). DEPOK – Kepedulian anggota DPRD Kota Depok, Rachmin Siahaan dan anggota DPR RI, Risa Mariska terhadap balita dan ibu hamil (bumil) terus dilakukan. Giliran balita dan bumil RW11, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, mendapat bingkisan berupa biskuit dan susu. Sebanyak 73 bingkisan diberikan kepada 70 balita dan tiga orang bumil. Pembagian dilakukan di sela pelayanan kesehatan di Balai Warga Graha Bunga Tanjung, Jalan Cakalele Raya, Rabu (11/4). Apa yang dilakukan dua wakil rakyat ini mendapat sambutan positif dari kader dan pengurus lingkungan RW11. “Ini suatu kepedulian nyata dari Pak Rachmin terhadap lingkungan. Khususnya kepada balita dan ibu mengandung. Mudah-mudahan berkelanjutan kedepannya,” kata Ketua RW11 sekaligus Ketua Posyandu Bunga Tanjung, Indah didampingi kader posyandu, Walginah kepada Radar Depok. Pemberian bingkisan yang dilakukan Rachmin dan Risa, kata Indah, sejalan dengan upaya kader posyandu yang terus memantau perkembangan balita dan kesehatan bayi dalam kandungan. “Hari ini penimbangan balita, untuk lansianya pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin,” katanya. Sementara itu, Rachmin Siahaan menuturkan, apa yang dilakukannya bersama Risa Mariska merupakan permintaan dari kader posyandu dan pengurus RW. “Pemberian biskuit ini adalah bentuk komunikasi saya dan bu Risa dengan warga dari hasil reses bulan lalu. Kita semua pasti ingin balita harus sehat tanpa kekurangan gizi,” kata Rachmin. Selain itu, politikus PDI Perjuangan ini siap membantu warga mengurus pembuatan akta kelahiran bagi siapa pun yang belum punya. “Akta kelahiran ini sudah jadi ikon saya. Kalau ada warga belum punya, komunikasi sama RW, biar didata. Nanti saya yang ngurus. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Nomor 23 Tahun 2006 dan UUD 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, setiap warga harus memiliki akta kelahiran. Jika tidak punya berarti dia belum tercatat di dokumentasi negara,” katanya. (irw)