Senin, 22 Desember 2025

Band Rutan Depok Bikin Video Klip

- Kamis, 19 April 2018 | 09:46 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
SHOOTING: Suasana saat pengambilan video klip dari grup musik WBP Rutan Kelas IIB Cilodong di Jalan M. Nasir No. 52 Kelurahan/Kecamatan Cilodong, Rabu (18/4). DEPOK - Rutan Kelas IIB Depok melakukan inovasi luarbiasa untuk menggali potensi dan membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Seperti, Rabu (18/7), Rutan pimpinan Sohibur Rachman ini memfasilitasi warga binaannya yang memiliki kemampuan bermusik dengan membuat rekaman lagu dan video klip. Kepala Rutan Kelas IIB Kota Depok, Sohibur Rachman menjelaskan, apa yang dilakukan oleh jajarannya sebagai wujud dan pola dari Rutan Cilodong, untuk terus memberikan pembinaan kepada para WBP di rutan yang beralamat di Jalan M. Nasir No 52 Kelurahan/Kecamatan Cilodong itu. “Kebetulan kami memiliki tim sebanyak 12 orang, dari WBP Rutan Kelas IIB Cilodong yang memiliki kemampuan di bidang seni. Dari situ kami coba angkat. Alhamdulillah, kami sudah menyelesaikan rekaman sebanyak lima lagu dan hari ini kami menuntaskan video klipnya. Semoga ini menjadi wujud nyata apa yang dilakukan Rutan untuk terus berbuat dan membina warga kami,” kata Sohibur kepada Radar Depok. Menurutnya, sekecil apapun apa yang diperbuat, khususnya program-program yang ada di Lapas atau Rutan, merupakan sebuah upaya dari pemerintah untuk mengembangkan potensi dari WBP. “Bagaimana mereka melantunkan sebuah lagu, ini menurut saya sangat luarbiasa. Sangat saya apresiasi, di balik penjara, mereka bisa memberikan kontribusi yang positif, dan mungkin masyarakat belum tahu,” terangnya. Kata dia, apa yang dilakukan saat ini merupakan penghubung untuk menggali potensi-potensi yang ada di WBP. Kemudian, setelah proses editing dan lainnya, video klip tersebut nantinya akan ditayangkan pada 27 April atau bertepatan dengan HUT Kota Depok. “Kami ingin memberikan hadiah kepada Pemkot Depok dan warga Depok secara umum, dengan pemutaran video klip ini, karena ada beberapa lagu-lagu yang menyentuh dan menuangkan ide-ide kreatif dari anak-anak, salah satunya, mereka bercerita kehidupan di penjara dan bagaimana profil petugas lembaga pemasyarakatan,” paparnya. Ketika mereka sukses dan banyak undangan dari luar, sambung Sohibur, tentunya hal tersebut bisa dilakukan, karena WBP sendiri dipenjara kemerdekaan bergerak keluarnya. Namun, saat proses aturan dan SOP dijalankan ini adalah sebagai upaya untuk mendekatkan dan dalam aturan untuk asimilasi bagi WBP merupakan hal yang tidak ada masalah. “Saat kami sering memunculkan dan memberikan kontribusi kegiatan-kegiatan yang disinkronkan dengan masyarakat, ini adalah sebuah pola pendekatan bagaimana mereka membaur dengan masyarakat, pertama, bagaimana masyarakat menilai positif. Kemudian, mereka akan memiliki kepercayaan diri,” tutur dia. Ia menegaskan, hal terpenting dari pembinaan tersebut yakni kesiapan mereka adalah siap untuk diri sendiri, masyarakat dan negara. Jika memiliki potensi, mereka tidak akan bingung ketika mereka sudah selesai menjalani masa tahanan dan bekerja nantinya. “Salah satu judul lagunya adalah For Rutan Depok, dimana merupakan ungkapan hati mereka dan mimpi yang dianalogikan di dalam penjara dan harapan setelah keluar. Ini murni karya anak-anak kami,” pungkasnya. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X