Senin, 22 Desember 2025

Jari Kecil di Kota Depok Berbagi Pengetahuan Kecerdasan Emosi

- Senin, 21 Mei 2018 | 10:07 WIB
PEBRI/RADAR DEPOK
PEMBELAJARAN: PAUD-SPS Jari Kecil Child Care Center mengajak orang tua untuk memahami dan mencerdaskan emosi/perasaan yang ada didalam diri orang tua, dengan cara menggelar workshop. DEPOK - Apa yang dilakukan dan dirasakan orang tua, tidak hanya berpengaruh pada dirinya sendiri, tetapi juga pada orang-orang disekitarnya, termasuk pada anaknya. Oleh karena itu, PAUD-SPS Jari Kecil Child Care Center mengajak orang tua untuk memahami dan mencerdaskan emosi/perasaan yang ada didalam diri orang tua, dengan cara menggelar workshop. Programmer PAUD-SPS Jari Kecil, Anastasia mengatakan, orang tua yang berada dalam posisi cerdas emosi, tentunya perhatian untuk anaknya akan lebih baik. Hal itu yang bisa menyebabkan anak-anak mereka tumbuh kembang dengan penuh kebahagiaan, dan jika anak bahagia, akan berdampak baik untuk keharmonisan keluarga. “Kondisi perasaan orang tua, juga berpengaruh pada bagaimana orang tua memberikan perhatian kepada anaknya, jadi orang tua harus memahami kondisi perasaannya sendiri,” ucapnya kepada Radar Depok. Anastasia menjelaskan, emosi/perasaan yang dialami orang tua, akan bereaksi pada tindakan orang tua tersebut. Rasa yang sebenarnya tidak perlu ada, harus bisa dipahami orang tua, caranya dengan bisa mengendalikan emosi, dan selalu berada dalam kesadaran dan ketulusan. “Orang tua harus bisa mengenal dan membedakan apa itu emosi dan perasaan, agar dapat optimal dalam menjalani hubungan dengan anak, terutama anak yang termasuk usia dini,” katanya. Anastasia menuturkan, emosi adalah perasaan ‘mentah’ yang sudah dibwaw sejak lahir, seperti marah, takut, senang, sedih dan lain-lain. Semua itu merupakan efek dari cara kerja orak reptil manusia (respon primitif). Sedangkan perasaan adalah rekasi dari emosi yang muncul, setelah ada proses berpikir terlebih dahulu. Anastasia berbagi cara untuk bisa lebih efektif dalam menata dan mengendalikan emosi sebagai orang tua, yakni dengan terbuka dan siap menerima, jadi orang tua bisa hadir disaat anak membutuhkan mereka, baik secara fisik, psikis ataupun emosi. “Emosi ini yang seharusnya bisa dikendalikan orang tua jika ada sesuatu hal yang memancing emosi, yakni dengan menerapkan feel - think - act,” jelasnya. (peb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X