INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK
MERACIK: Erry sedang mixing lagu hasil rekaman sebuah band di studio Chelsie.
DEPOK – Industri dapur rekaman lokal berupa studio musik yang dulu sempat menjamur di hampir setiap sudut Kota Depok, kini satu persatu mulai gulung tikar dan berganti menjadi ruko dan berbagai bangunan lain.
Banyak yang beranggapan, matinya industri dapur rekaman kelas studio musik lokal diakibatkan rusaknya pasar musik di Indonesia yang sempat terkena invasi boy band dan girl band yang menenyebabkan grub band yang menjadi langganan utama studio musik lokal kurang laku di telinga masyarakat Indonesia.
Namun ada salah satu studio musik yang masih bertahan dan tetap melakukan perekaman bagi musisi–musisi lokal Kota Depok yang ingin menyalurkan kreatifitasnya di bidang musik, yaitu Chelsie Musik Studieo yang beralamat di Jalan Palautan, Kelurahan Kalibaru, Cilodong.
Erry (31) pemilik Studio Chelsie menuturkan, studionya sudah berdiri sejak tahun 2009. Menurutnya, yang membuat Chelsie tetap bertahan di antara banyaknya studio musik di Kota Depok yang gulung tikar dikarenakan studio miliknya memiliki pelanggan setia yang rutin berlatih atau merekam lagu di studionya.
“Di sini bukan hanya untuk latihan, tetapi juga bisa Recording (rekaman-red), kita juga menerima pesanan untuk aransemen lagu,” ujar pria berambut keriting dan berewokan tebal tersebut.
Dia menambahkan, meski tergolong menjadi studio musik yang minim saingan, Erry tak pernah berfikiran untuk menaikan tarif studionya secara besar – besaran. Dia lebih memilih untuk bertahan di tariff Rp.35 perjam yang sudah hampir tiga tahun ini berjalan.
“Alhamdulillah setiap hari ada aja yang latihan di sini, bisa lima orang sehari dan weekend bisa sampai 10 band yang latihan. Kalau recording jarang, paling sering recording lagu dangdut,” sambungnya.
Sebagai seorang musisi, Erry berharap agar blantika musik Indonesia kembali ramai dengan musisi–musisi berbakat dan tentunya banyak band yang tenar guna membangkitkan semangat masyarakat untuk kembali bermusik.
“Saya juga berharap sih makin banyak musisi nasional yang lahir di Depok, bukan sebatas penyanyi dangdut saja,” harapnya.
Sementara itu, seorang pria yang akrab di sapa Bolot mengaku sudah menjadi langganan Chelsie studio sejak tahun 2016 silam. Dia bersama bandnya sering datang untuk berlatih atau melakukan rekaman lagu ciptaan mereka.
“Di sini alatnya bagus, soundnya jernih, dan yang terpenting harganya terjangkau,” ujar Bolot.
Bolot yang sedang memantau proses rekaman lagu milik bandya yang sedang diracik (mixing) oleh Erry mengaku masih optimis kedepanya blantika musik indonesia dapat kembali Berjaya seperti dahulu.
“Kita masih optimis bisa sukses di dunia music makanya kita masih gencarin bikin demo musik untuk kita tawarin ke label musik,” pungkasnya. (dra)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:14 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:53 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:45 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:10 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:17 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:40 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:58 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB