KEBERSAMAAN: Para peserta raker SMKN 2 Depok yang diadakan di Gedung Diklat Pengembangan SDM Kemendagri berfoto bersama.
DEPOK - Menjelang tahun ajaran 2018-2019, SMKN 2 Depok melakukan rapat kerja (raker) dengan seluruh guru dan staffnya. Dalam kegiatan yang diadakan di Gedung Diklat Pengembangan SDM Kemendagri tersebut, ada beberapa poin yang dibahas, yakni kesiswaan, kurikulum, hubungan bina industri, manajemen mutu, dan sarana prasarana.
Kepala SMKN 2 Depok, Tatang Komarudin mengatakan, raker tersebut ditujukan untuk membuat perencanaan selama satu tahun ajaran kedepan. Jadi, tidak hanya rencana untuk siswa saja, tetapi juga untuk guru-guru dibahas dalam kegiatan yang diadakan dua hari tersebut.
“Ada beberapa rencana yang harus ditargetkan selama 100 hari kerja, terhitung dimulai dari dimulainya dari tahun ajaran 2018-2019,” ucapnya kepada Radar Depok.
Tatang menuturkan, dengan pengunaan nama taruna untuk siswanya, maka ada beberapa kedisiplinan yang lebih ditegakkan. Salah satunya adalah tentang kehadiran siswa, yang harus hadir di sekolah pada pukul 06:30 WIB. Karena, setiap harinya, dari Senin-Jumat sebelum proses kegiatan belajar mengajar, diadakan apel terlebih dahulu di lapangan sekolah.
“Tidak hanya untuk siswa saja, tetapi pukul 06:30 WIB juga berlaku untuk guru. Jadi, seluruh warga di dalam SMKN 2 Depok harus lebih meningkatkan kedisiplinannya,” jelasnya.
Tatang menuturkan, untuk guru ASN juga ada ketentuan, yakni harus menghabiskan waktu di sekolah selama 37,5 jam selama sepekan. Jadi, dalam hitungannya, yakni tiap harinya dari pukul 07:00-15:00 WIB, guru berada di sekolah.
“Semua hasil di raker menjadi komitmen seluruh peserta. Jadi, program tersebut ada yang berlaku secara keseluruhan, dan ada yang memang menjadi program tiap bidangnya, tentunya dengan dukungan dari seluruh warga SMKN 2 Depok,” jelasnya. (peb)