INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK
TERGUSUR: Anak–anak terpaksa bermain bola di halaman parkir Kelurahan Tapos yang permukaannya beton kasar dan berpotensi melukai kaki mereka, akibat lapangan bola digusur oleh taman.
DEPOK – Taman Tapos yang sedang dalam tahap pembangunan mendapat sorotan miring dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Tapos.
Sorotan tersebut berupa keluhan dari pengurus KNPI terkait hilangnya beberapa fasilitas olahraga milik warga akibat pembangunan taman.
Ketua KNPI Kecamatan Tapos, Solihi Muchtar mengatakan kepada Radar Depok, pihaknya menyesalkan gambar dari konsultan proyek yang menghilangkan dua lahan lapangan bola dan voli yang biasa digunakan warga untuk berolahraga dan melakukan turnamen baik tingkat kelurahan hingga tingkat kota.
“Pemerintah Kota Depok kan sudah tahu, jelas–jelas baru setahun yang lalu baru saja diadakan turnamen voli bertajuk Walikota Depok Cup di lapangan ini. Kalau dihilangkan masyarakat mau bikin turnamen di mana?” ucap pria yang dikenal dengan sapaan Kodon.
Kodon menyatakan, lapangan tersebut dibuat oleh pihaknya dan masyarakat setempat dengan susah payah dengan mencari dana kesana-kemari, tentunya dengan dihilangkannya lapangan tersebut cukup membuat masyarakat kecewa.
“Apalagi di lapangan ini kami sering melakukan upacara kenegaraan dan pesta rakyat. Kalau sudah dijadikan taman kami upacara atau dangdutan di mana?,” sambungnya.
Di samping masalah lapangan voli dan lapangan bola, pihaknya juga belum menyetujui pembangunan taman tersebut, mengingat mereka belum mendapat lahan pengganti untuk kegiatan kenegaraan maupun pesta rakyat karena sudah jarang ditemui lahan kosong di Kelurahan Tapos. “Tentunya kami kebingungan dengan kehadiran taman ini,” katanya.
Dia berharap agar dinas terkait mau meninjau ulang gambar rancangan taman tersebut agar memberikan ruang untuk lapangan voli dan lapangan bola karena di Kelurahan Tapos diyakini banyak bibit atlet olahraga yang harus dikeluarkan potensinya. Kalau lapangan tidak ada sulit untuk memupuk potensi bibit–bibit tersebut.
“Saya berharap agar Pemerintah Kota Depok jangan sampai menimbulkan suatu gagasan yang baik, tetapi menghilangkan suatu hal yang sudah lebih dulu ada dan sama baiknya,” pungkas Kodon. (dra)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:14 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:53 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:45 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:10 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:17 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:40 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:58 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB