Senin, 22 Desember 2025

Kebijakan Tikar Jamaah Haji Dinilai Kurang Pas

- Kamis, 26 Juli 2018 | 15:10 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
SIAP BERANGKAT : Pimpinan KBIH Ibnu Hasan, Habib Idrus Al Gadri saat tengah mengawasi persiapan kopor jamaah haji 2018, kemarin. DEPOK – Persiapan haji dari Kota Depok boleh dikatakan sudah hampir rampung. Bahkan ada jamaah yang sudah mulai diberangkatkan ke tanah suci. Meski begitu, nyatanya masih ada keluhan yang dilontarkan oleh sejumlah. Tidak krusial, namun tak boleh juga disepelekan. Ini menyoal regulasi pemakaian tikar. Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ibnu Hasan, Habib Idrus Al Gadri mengatakan, masalah pemakaian tikar yang dimaksud ialah nanti kala jamaah berada di Arafah dan Mina. Dirinya mendapat informasi jika ada perubahan kebijakan pemakaian tikar. Merujuk tahun lalu, kata dia, setiap jamaah ( satu orang) mendapat jatah satu tikar. Sementara kini, dijatah untuk 10 orang. Artinya diberikan satu tikar ukuran besar untuk jumlah jamaah tersebut. “Pertama, ini tentu menyulitkan bagi ketua regu untuk membawa. Bawanya pakai apa, sementara kopor saja sudah penuh,” ungkap Habib Idrus kala ditemui Radar Depok di kantornya, kemarin. Selain mendapat keluhan dari para ketua regu, lanjut dia, kebijakan ini tentu sangat menyulitkan bagi jamaah. Ini terkhusus kepada jamaah suami istri. “Kan tidak mungkin kita campur. Makanya saya rasa kebijakan ini kurang pas. Kurang manfaat juga. Makanya ada wacana, lebih baik beli tikar saja saat disana. Tidak perlu bawa dari sini,” terangnya. Ia menambahkan, keluhan lain yang muncul ialah ringkihnya kopor jamaah. Ada temuan kerusakan kopor, bahkan sebelum digunakan. “Ada yang pegangan tasnya yang putus, ada pula resletingnya yang sudah rusak,” cetusnya. Lebih jauh, tak melulu keluhan yang dilontarkan. Mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok ini turut memuji kesiapan haji, yang menurutnya dari tahun ke tahun terus meningkat. “Saya dapat kabar, jika nant sesampainya di Mekah atau Madinah, kopor jamaah langsung ditempatkan ke penginapan. Kalau tahun lalu, jamaah harus membawa sendiri kopornya,” terangnya. Menyoal pemberian makan juga dipuji. Kata dia, tahun ini jamaah mendapat makan dua kali. “Tahun ini saya membawa rombongan sebanyak 136 jamaah. Berangkat 8 Agustus. Persiapan sudah 80 persen,” tandasnya. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X