RAMA SAKTI/RADAR DEPOK
BELUM DISERAHKAN KE PEMKOT: Bangunan Pasar Musi yang menghabiskan anggaran Rp5,6 miliar mulai mengalami kerusakan. Dari tembok kios yang retak sampai pintu jebol. DEPOK – Bangunan Pasar Musi mulai mengalami kerusakan. Pasar yang didirikan pada tahun 2017 dan menelan anggaran Rp5,6 miliar tersebut, tampak pada bagian tembok mulai retak dan pintu kios jebol. Pantauan Radar Depok di lokasi pasar yang terletak di lingkungan RW02, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, pembangunan pasar yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, di sekitar bangunan masih beralaskan tanah. “Sudah dua bulan temboknya retak. Ini pintu kios juga jebol,” kata Ketua RW02, Kelurahan Abadijaya, H. Nana Mulyana. Informasi yang didapat dari petugas pengaman Pasar Musi, pengelolaan bangunan pasar belum diserahkan dari kontraktor yakni PT. Uno Tanoh Seuramo kepada Pemkot Depok. “Saya dari petugas Tibsar dinas. Kayaknya belum diserahin ke pemkot. Saya tugas buat jaga-jaga, tiap hari ada dua orang,” kata petugas pengaman tersebut yang enggan menyebutkan nama. Kata petugas pengaman tersebut, setiap harinya masih ada pekerja yang memperbaiki atau menambah bangunan yang masih kurang. “Tiap hari di dalam (bangunan pasar, red) ada yang kerja. Masih masa pemeliharaan kayaknya,” katanya. Saat dikonfirmasi perihal ini, pengawas dari PT. Uno Tanoh Seuramo, Sakti, berkilah jika rusaknya bangunan akibat pembangunan sejak awal. “Iya, itu rusak karena anak-anak pada main di sekitar lokasi,” jawab Sakti melalui pesan singkat WhatsApp. Padahal beberapa hari Radar Depok ke lokasi pasar, tidak ada anak kecil bermain di sekitar bangunan pasar. Kios pasar pun terkunci rapat, begitu pula dengan los yang tergembok. (ram)