IMMAWAN/RADAR DEPOK
UNTUNG BESAR: Ahmadi melayani pembeli di tokonya, Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Depok Jaya, Rabu (1/7) DEPOK – Semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia mulai terasa di Kota Depok. Ditandai dengan banyaknya penjual bendera merah putih yang bermunculan. Salah satu supplier bendera dan aksesorinya di Kota Depok, Ahmadi mengungkapkan, perayaan HUT RI memang selalu mendatangkan penghasilan lebih untuk masyarakat yang bisa memanfaatkan momentumnya. ”Jual bendera di Bulan Agustus, ibarat menjual kurma di bulan puasa,” ujar Ahmadi kepada Radar Depok di tokonya, Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Depok Jaya, Rabu (1/8). Supplier yang juga mengecer bendera tersebut mengaku, Dia mampu meraup omzet ratusan juta rupiah setiap tahunnya. ”Puncak penjualan pasti di tanggal 16 Agustusnya,” imbuhnya. Bahkan, lanjut Dia, banyak penjual musiman yang datang dari luar daerah yang mengambil bendera dari tempatnya untuk berjualan menjelang HUT RI. Setelah hari H kemerdekaan, perantau dadakan ini pun segera kembali ke kampung halamannya. ”Biasanya, penjual musiman ini bisa untung Rp2-3 juta hanya dalam 2 minggu berjualan,” ujar pria yang telah menjual bendera sejak tahun 2005 itu. Menurut Ahmadi, konsumen utama bendera dagangannya adalah perangkat RT atau RW yang berinisiatif menghias lingkungannya dengan nuansa kemerdekaan. ”Individu juga ada. Tapi, mereka tidak dalam jumlah banyak,” katanya. Selain menjadi supplier untuk penjual bendera kaki lima dan keliling, Ahmadi juga menyulap tempat tinggalnya menjadi lapak bendera. Untuk harga, Ahmadi mematok bendera dagangannya berkisar harga Rp15 ribu sampai Rp75 ribu. Varian harga, lanjut Dia, tergantung pada ukuran dan bahan. Selain bendera, Dia juga menjual umbul-umbul, bambu penyangga bendera, tali nilon, benang kasur dan bendera kecil berbahan plastik. ”Biasanya banyak yang nyari ini untuk karnaval,” katanya.(mg2)