LUAR NEGERI: Aditya Fahmi dan Indri Widiastuti sedang berbagi cerita dengan siswa-siswa SMKN 2 Depok, tentang pengalamannya melaksanakan magang kerja selama tiga tahun di Jepang.
DEPOK - Dua siswa lulusan dari SMKN 2 Depok, yakni Aditya Fahmi dan Indri Widiastuti berbagi pengalamannya dengan siswa-siswa SMKN 2 Depok, selama mengikuti program kerjasama antara SMKN 2 Depok dengan PT. JIEG untuk magang selama tiga tahun di negara Jepang. Keduanya adalah lulusan dari SMKN 2 Depok di tahun 2015.
Aditya dalam kesempatan itu mengatakan, kalau dirinya selama tiga tahun di Negara Bunga Sakura -sebutan Jepang-, dirinya bekerja di Kota Yamagata, bagian teknisi di Perusahaan Nifco. Selama bekerja di perusahaan yang bergerak di pembuatan suku cadang mobil tersebut, dirinya tinggal di sebuah apartemen yang memang disediakan oleh perusahaan.
“Saya tinggal bersama dengan Ahmad Miftahul yang juga ikut dalam program magang dari PT. JIEG,” ucapnya kepada Radar Depok.
Aditya yang mengambil Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik sewaktu di SMKN 2 Depok menjelaskan, total ada delapan orang Indonesia yang magang di Kota Yamagata. Selama megang, dirinya mengaku agak kesulitan untuk bisa masak sendiri. Hal itu bukan dikarenakan dirinya tidak bisa memasak, tetapi karena dirinya mengaku sulit untuk menemukan bumbu masak yang berlabelkan halal.
“Saya suka makanan ramen selama di Jepang tiga tahun. Di Jepang porsi ramennya sangat banyak, jadi sangat mengenyangkan,” katanya.
Aditya mengaku, di waktu libur, yang paling sering dilakukannya adalah berjalan-jalan ke kawasan Kota Tokyo. Dari tempatnya di Kota Yamagata, dirinya harus menggunakan Kereta Shinkansen, dan memakan waktu tempat hampir tiga jam. Sedangkan untuk jajanan yang kerap dibelinya adalah Karage, yang seharga 100-200 yen, yang jika dirupiahkan harganya Rp10-20 ribu rupiah.
“Saya kerjanya dibagi dengan sift, tiap sift kerjanya memakan waktu delapan jam. Jadi, liburnya tidak menentu. Tetapi, kalau tentang kedisiplinan memang sangat ketat di negara Jepang,” jelasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Indri Widiastuti yang sewaktu di SMKN 2 Depok mengambil jurusan Tata Boga menjelaskan, dirinya selama di Jepang berada di kawasan Shizuoka, Numazu. Dirinya bekerja di Nagasho Suisan yang merupakan home industri di bidang perikanan.
“Shizuoka memang dekat dengan pantai, dan terkenal dengan produksi ikannya,” katanya.
Selama bekerja di Nagasho Suisan, Indri yang berulang tahun pada 27 Maret tersebut setiap harinya memfilet berbagai macam jenis ikan. Bahkan, setiap harinya, dirinya bisa memfilet sekitar 1.000 ikan dengan berbagai macam jenis ikan kecil dan sedang. Dan dijadikan produk dengan nama Himono, yang kalau dijual di supermarket, harganya 300-400 yen.
“Saya biasanya kerja dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore, dan jika dihitung lembur sampai jam 5 sore,” katanya.
Tetapi, kedua alumni SMKN 2 Depok tersebut, tidak berencana untuk kembali bekerja di Jepang, dan akan melanjutkan untuk mencari peluang ke negara lain, atau bekerja di Indonesia. (peb)