PROGRAM: Kasi SD di Dinas Pendidikan Kota Depok, Sada Sugianto sedang memberikan penjelasan tentang Sekolah Model.
DEPOK - Sebanyak 33 SD se-Kota Depok turut serta dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model dengan sistem Penjaminan Mutu Internal. Dalam kegiatan yang diadakan di SDN Beji 6 tersebut, akan berlangsung kegiatan workshop selama lima hari, dengan pembahasan empat standar dari delapan standar yang dikeluarkan pemerintah.
Kasi SD di Dinas Pendidikan Kota Depok, Sada Sugianto mengatakan, sekolah model adalah sekolah yang melakukan program kegiatan peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada hasil rapor penjaminan mutu pendidikan (PMP). Jadi, dari delapan standar tersebut, dilihat mana yang perlu ditingkatkan.
“Pesertanya adalah kepala sekolah dan ketua Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS), dan pengawas sekolah,” ucapnya kepada Radar Depok.
Sada menjelaskan, dari delapan standar dari pemerintah, dalam kegiatan Sekolah Model, hanya empat standar yang diberikan pelatihannya, yakni standar isi, proses, kelulusan, dan penilaian. Sedangkan untuk empat standar yang lainnya, yakni standar sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, serta pendidikan dan tenaga kependidikan menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Kami lebih mengembangkan apa yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah dan jajarannya. Itu yang menjadi fokus dalam Sekolah Model,” katanya.
Sada menuturkan, sebelumnya ada 10 SD yang menjadi Sekolah Model. Jadi, dengan sekolah yang sekarang ini total ada 43 Sekolah Model di Kota Depok. Tetapi, dari tiap Sekolah Model, harus memiliki lima sekolah imbas, yang juga mendapatkan pembinaan dari Sekolah Model. Setiap sekolah memiliki standar yang berbeda untuk peningkatannya, sesuai dengan rapor PMP.
“Nantinya akan dibuat tim penanggungjawab mutu sekolah yang isinya ada kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Selain itu, ada juga pendampingan kegiatan fasilitator daerah, dan kegiatan in-on. Terakhirnya ada kegiatan ekspose dari tiap Sekolah Model,” jelasnya. (peb)
