INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK
MENDAMPINGI: Camat Tapos, Hasanudin (kiri) saat mendampingi Walikota Depok yang hadir dalam suatu acara di wilayah Kecamatan Tapos. DEPOK– Kecamatan Tapos masih kekurangan fasilitas Puskesmas. Terdapat tujuh kelurahan di kecamatan timur Kota Depok ini, yakni Kelurahan Cimpauen, Cilangkap, Tapos, Jatijajar, Leuwinanggung, Sukamaju Baru, dan Sukatani. Namun hanya beberapa yang memiliki Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas. "Kalau di wilayah Kecamatan Tapos, puskesmas baru ada lima ," kata Camat Tapos, Hassanudin, Minggu (25/11). Selain kekurangan jumblah puskesmas, fasilitas di salah satu kelurahan juga masih dirasa kurang layak, seperti sarana dan prasarana gedung Puskesmas Kelurahan Jatijajar yang belum mencukupi karena luas bangunan hanya 180 meter sehingga tak mampu menampung warga Kelurahan Jatijajar yang berobat. Di tahun 2019, Hassanudin menyebut Pemkot Depok akan membangun gedung baru di wilayah Kelurahan Jatijajar agar memadai untuk menampung warga. "Luas Puskesmas Jatijajar yang sekarang hanya sekitar 180 meter jadi kurang sesuai dengan kebutuhan. Tahun depan rencananya memang akan dibangunkan gedung baru, tapi saya enggak tahu nanti jadi bagaimana bangunannya," ujarnya. Tak hanya Puskesmas, Hassanudin menyebut Kecamatan Tapos kekurangan pasar karena sekarang baru memiliki satu pasar, yakni Pasar Sukatani. Meski menyebut penambahan pasar tak mendesak, dia berharap Pemkot Depok dapat menambah satu pasar lagi di Kecamatan Tapos. "Sebenarnya sih nggak kurang, tapi menurut saya perlu ditambah. Karena wilayah Kecamatan Tapos ini kan termasuk padat, jadi ada baiknya dibangun satu pasar lagi," tuturnya. Dia mengusulkan pembangunan pasar di wilayah Utara karena letak Pasar Sukatani berada di wilayah Selatan Kecamatan Tapos. Menurutnya ada tiga pilihan di mana pasar baru nantinya dibangun, yakni antara Kelurahan Tapos, Cilangkap, Cimpauen. “Untuk pasar baru mungkin bisa dibangun di wilayah Utara. Mungkin bisa di Kelurahan Tapos, Cimpauen, atau Cilangkap. Tapi itu bagaimana Dinas Kesehatan saja. Kalau untuk jumlah tenaga kesehatan saya enggak tahu karena bukan ranah saya," katanya. (dra)