RAMA SAKTI/RADAR DEPOK SATU TUJUAN: Aparatur Kecamatan Sukmajaya, MUI, DMI, Polsek, Koramil 03/Sukmajaya, para lurah, perwakilan gereja, dan beberapa DKM, siap menjaga ketentraman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.DEPOK – Aparatur Kecamatan Sukmajaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Polsek, dan Koramil 03/Sukmajaya bersepakat untuk menjaga kondusivitas keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kesepakatan itu dituangkan dalam sosialisasi Tiga Pilar dalam rangka pengamanan Natal 2018 dan menyambut Tahun Baru, di Pendopo Kecamatan Sukmajaya, Rabu (18/12).
“Kita semua tentunya berlomba-lomba berbuat kebaikan. Dalam Alquran surat Al-Baqoroh disebutkan seluruh umat sudah mempunyai kiblatnya masing-masing. Umat Islam beribadah kepada Allah, begitu pun dengan agama lain dalam merayakan Natal tujuannya melakukan kebaikan,” kata Sekretaris MUI Sukmajaya, H. Aceng Adiputra.
Sosialisasi mengangkat tema 'menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, untuk hidup yang damai, nyaman, dan religius' diinisiasi aparatur Kecamatan Sukmajaya.
MUI, kata Aceng, menghargai dan mengapresiasi kegiatan ibadah yang akan dijalankan umat Kristiani dalam merayakan Natal.
Aceng turut mengimbau dalam merayakan Natal dan Tahun Baru tidak berlebihan. Sehingga keamanan dan ketentraman di lingkungan masyarakat tetap terjaga.
“TNI dan kepolisian harus bisa mengkondusifkan keamanan. Juga kepada seluruh umat, baik Islam dan nonmuslim, MUI menyarankan dalam merayakan Natal dan Tahun Baru tidak perlu keluar rumah. Silakan yang nonmuslim berdoa di tempat ibadah masing-masing. Insya Allah dapat menjaga kondusivitas,” kata Aceng.
Agus Suherman selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Sukmajaya, mengharapkan semua pihak menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing.
“Kedua, kecamatan yang bekerjasama dengan TNI-Polri siap menjaga pergantian tahun,” katanya.
Ketiga, kata Agus, unsur ormas MUI, DMI, pihak gereja dan lain-lain diharapkan bersinergi dalam rangka toleransi antar umat beragama.
“TNI-Polri meminta bantuan informasi dari MUI, DMI dan pihak gereja jika ada hal-hal yang perlu ditangani oleh pihak keamanan dan pemerintahan,” kata Agus.
Di tempat yang sama, perwakilan Gereja Katolik Santo Markus di Kelurahan Abadijaya, Wiwid mengatakan, peribadatan dimulai dari tanggal 24 dan acara tanggal 25 Desember.
“Izin RT, RW setempat sudah kami sampaikan. Bahkan kami juga diberikan lahan parkir di Sekolah Budi Utomo untuk jemaat. Begitu pun hubungan dengan HKBP dan Pura cukup baik,” kata Wiwid didampingi seorang jemaat gereja Antoni P. Sarumaha.
Camat Sukmajaya, Mulyono mengharapkan keamanan dan ketertiban yang selama ini sudah terjaga dapat selalu dipertahankan. “Kita semua tentunya tidak ingin ada hal-hal yang mengganggu keamanan. Apalagi menyangkut agama. Kita semua bisa menjaga kerukunan antar umat beragama,” kata Mulyono.
Kanit Binmas Polsek Sukmajaya, AKP Ahmad Davis mengingatkan kepada seluruh pengurus gereja di Kecamatan Sukmajaya untuk membuat surat pemberitahuan kepada jajaran kepolisian. Termasuk ke kecamatan dan kelurahan. Sehingga pada saat perayaan Natal mendapat pengamanan.
“16 gereja sampai sekarang belum membuat pemberitahuan ke polsek. Ini perlu, karena nanti akan kita tempatkan anggota, baik yang memakai pakaian dinas maupun preman,” kata Davis.
Begitu pun dengan pengurus gereja, yang lebih tahu jemaat supaya membuat pengamanan.
“Melakukan antisipasi tamu yang tidak diundang. Dalam hal ini pengurus gereja lah yang kenal sama jemaatnya,” tutup Davis.
Sosialisasi ini diikuti Wakapolsek Sukmajaya, lurah se-Kecamatan Sukmajaya dan para Babinsa serta Bhabinkamtibmas, perwakilan DKM, dan juga beberapa pengurus gereja. (ram)
