KUMPUL: Komunitas Depok Beatbox saat nongkrong bersama di salah satu kafe di wilayah Margonda Raya, Kecamatan Beji. FOTO : DEPOK BEATBOX FOR RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM - Siapa yang tidak mengenal Beatbox, salah satu seni memainkan alat musik menggunakan alat ucap manusia, yakni mulut. Tidak semua orang mampu nge-beatbox karenanya dibutuhkan keahlian khusus. Di Depok ada wadah untuk kaum milenial ingin belajar ngebeat di Komunitas Depok Beatbox. Laporan: Nur Aprida Sani Di Jalan Raya Nangka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas berdiri sebuah kedai kopi yang bernama Urip-Urup Kafe. Dimana lokasi ini menjadi basecamp salah satu komunitas beatboxer terbesar di Kota Depok, yakni Depok Beatbox. Setiap Sabtu anggota komunitas ini menghabiskan waktu malam minggunya dengan diskusi sambil latihan di kedai kopi tersebut. Sekitar 15 member nongkrong di Urip-Urup Kafe, seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Dilihat dari perawakannya usia mereka berkisar dari 14 tahun hingga 22 tahun. Ada yang sibuk bermain handphone, asik dengan minuman dingin di atas meja, dan bercengkrama dengan member lainnya. Yang mereka bicarakan tidak lain dan tidak jauh seputar beatbox. Salah satu member yang paling fokus dan giat mengeluarkan bunyi-bunyian musik dari mulutnya adalah Satya. Laki-laki berusia 18 tahun ini rupanya kaki tangan sang kordinator Depok Beatbox. Dia asik memainkan instrumen drum dengan tempo yang semakin lama naik tingkatannya hingga 140 Beats Per Menit (BPM). “Kalau lagi kumpul kami memang begini melakukan pemanasan dulu memainkan suara drum, terdiri dari BTK itu tujuannya untuk manasin tenggorokan dan bibir,” kata Satya. Komunitas Depok Beatbox masuk dalam naungan Indobeatbox yang dibentuk oleh tiga Beatboxer handal tanah air. Dua di antaranya Jevin Julian dan Billy “Hitam Putih”. Komunitas sektor Depok ini berdiri sekitar 2010, sembilan tahun silam. Satya menuturkan, bahwa komunitas ini menjadi satu-satunya yang menaungi beatboxer asal Kota Depok. Baik itu dari usia pelajar hingga karyawan, seluruhnya ditampung oleh komunitas ini. (bersambung)