Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya serius dalam salah satu misi prioritasnya di periode terakhirnya ini, yakni memangkas alur birokrasi yang panjang dan berbelit-belit. Dimana, ada pemangkasan eselon untuk menerapkan hal tersebut.
“Mulai tahun depan kita akan lakukan pengurangan eselon untuk pemangkasan birokrasi. Sekarang eselon ada 1 sampai 4, yang eselon 3 dan 4 akan kita potong,” tutur Jokowi.
Bahkan Jokowi juga telah memberikan intruksi kepada Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) untuk menggantikan posisi eselon 3 dan 4 dengan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).
“Saya sudah perintahkan Kementerian PAN-RB, gantikan dengan AI. Saya yakin kecepatan kita dalam birokrasi akan lebih cepat. Saya yakin itu,” tandasnya.
Jokowi mengatakan, upaya pemangkasan birokrasi dalam pemerintahan ini juga akan menjadi salah satu poin yang diusung dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
RUU tersebut rencananya akan segera diajukan kepada dewan legislatif DPR untuk segera dibahas pada awal tahun 2020. RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja diyakini dapat memperbaiki iklim investasi dalam negeri sehingga membuka kesempatan kerja yang lebih besar di Indonesia. (rd/net)Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.