RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menyampaikan informasi secara objektif. Pernyataan itu merespons ungkapan AHY yang menyebut Presiden Joko Widodo hanya sekedar ‘gunting pita’ proyek infrastruktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Emrus melihat AHY sedang memframing persespsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.
“AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat,” ungkap Emrus kepada wartawan, Rabu (28/9).
Emrus menuturkan, AHY seharusnya menyampaikan secara rinci dalam menyampaikan data. AHY perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Jokowi. Terkait hal itu, Emrus menilai AHY menunjukkan ketidak dewasaan dalam berpolitik.
“Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di pilpres 2024,” ucap Emrus.
Lebih lanjut, Emrus juga mengungkapkan AHY belum bisa disebut sebagai negarawan. Dia menyebut, AHY lebih tepat disebut politisi yang ingin berkuasa.
“Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter,” ujar Emrus.
Oleh karena itu, Emrus menyarankan AHY agar menyampaikan program untuk pembangunan Indonesia, bukan sekedar membandingkan era SBY dengan Jokowi. Terlebih berdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2019.
Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada tahun 2014. Bahkan, 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
“Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior,” tutupnya. (jpc/rd)