Senin, 22 Desember 2025

Tragedi Kanjuruhan, Boni Hargens: Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 08:55 WIB
Kondisi mobil yang terbakar pasca Tragedi Kanjuruhan. FOTO: ALFIAN RIZAL/JAWAPOS
Kondisi mobil yang terbakar pasca Tragedi Kanjuruhan. FOTO: ALFIAN RIZAL/JAWAPOS

RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang dinilai merupakan kesalahan semua pihak.

Analis Politik dari Walden University Boni Hargens minta publik tidak tendensius menyudutkan Polri dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam usia pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

“Kasus Malang itu kesalahan semua pihak. Maka, semua pihak harus sama-sama bertanggung jawab tanpa harus saling menyalahkan,” ungkap Boni Hargens kepada wartawan, Selasa (4/10).

Boni mengatakan, penggunaan gas air mata dibolehkan undang-undang dalam situasi darurat. Dia menyebut, kondisi kerusuhan di Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam dinilai merupakan kondisi darurat.

“Situasi keributan di Stadion Malang itu masuk kategori situasi darurat,” ucap Boni.

Boni juga menyinggung soal pasal 9 dan 10 dalam aturan FIFA terkait pengendalian keributan saat pertandingan sepak bola. Dia berpendapat, aturan tersebut terkait situasi darurat yang membolehkan aparat keamanan menggunakan senjata.

“ICCPR, kovenan internasional, juga mengatur hal itu bahwa polisi boleh menggunakan senjata dalam situasi darurat,” ujar Boni.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusut insiden di Stadion Kanjuruhan. Polri telah mengidentifikasi korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut sebanyak 125 orang.

“Hasil verifikasi terakhir dengan data di dinkes, kabupaten/kota terkonfrimasi terverifikasi, dari awal 129 orang. Saat ini dari hasil pemeriksaan dan verifikasi, jumlahnya 125 orang. Ada yang tercatat ganda,” ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Malang, Minggu (2/10) malam.

Kapolri juga menyampaikan duka cita mendalam terhadap meninggalnya suporter Arema di Kanjuruhan. Insiden terjadi Sabtu (1/10) malam setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

“Sesuai dengan arahan presiden, karena begitu besarnya yang meninggal dunia, kami bersama-sama tim akan melaksanakan pengusutan terkait dengan proses penyelenggaraan dan pengamanan, sekaligus tentunya investigasi terkait peristiwa terjadi,” ujar Listyo.

Sementara itu, terkait dengan penembakan gas air mata, lanjut Listyo, tim akan mendalami SOP dan tahap-tahap yang dilakukan satuan tugas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan.

“Informasi terkait upaya-upaya penyelamatan pemain dan official Persebaya dan Arema, semuanya akan didalami. Ini akan jadi satu bagian yang kami investigasi secara tuntas, baik dari penyelenggara dan pengamanan serta pihak-pihak yang perlu dilakukan pemeriksaan untuk menuntaskan peristiwa dan siapa yang harus bertanggung jawab,” pungkasnya. (jpc/rd)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X