RADARDEPOK.COM, BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, datangi kediaman Adzra Nabila, mahasiswi IPB yang hilang di Tikungan Dadali, Kota Bogor, usai terseret banjir lintasan, hingga tersedot ke gorong-gorong.
Lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu, tiba di kediaman Adza di Sukaraja mahasiswi IPB yang hilang di Tikungan Dadali, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.30 WIB
Emil pun berbincang bersama ibu dan kakak mahasiswi IPB yang hilang di Tikungan Dadali.
“Untuk pencarian, saya usulkan mulai pakai drone ya. Sambil mencari yang terjauh, tetap sisir ulang dari titik nol lagi. Dulu almarhum Eril juga kan begitu, kita sudah cari sejauh itu, ditemukannya justru di titik yang tidak terlalu jauh,” kata Kang Emil.
Kang Emil juga meminta RT/RW yang berada di wilayah aliran Sungai Ciliwung untuk menginformasi warga agar ikut memonitor.
“Saya minta diinformasikan ke RT/RW yang ada di aliran air sungai supaya mungkin sambil warganya berkegiatan, sambil memonitor juga. Mudah-mudahan neng Ara ini segera ditemukan doa dari saya juga, untuk memonitor pencarian,” katanya.
Emil pun telah memerintah seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk waspada cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
“Jadi minggu-minggu ini cuaca ekstrem melanda Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Curah hujan begitu tinggi dan berturut-turut. Kita terus siaga 1. Sudah saya arahkan walikota dan bupati untuk ikut mengingatkan warganya,” jelas Emil.
Selain memonitor proses pencarian Ara, Emil juga terus memantau longsor yang menimbun empat orang di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor.
“Sudah dua ditemukan, dan sebagian masih dalam proses pencarian. Intinya kita saling dukung, mudah-mudahan semuanya bisa ditangani dengan baik. Dari 35 grup relawan, semua bahu-membahu,” kata Emil saat mendatangi rumah mahasiswi IPB yang hilang di Tikungan Dadali.
Sebeelumnya diberitakan, mahasiswi IPB jatuh dan tersedot banjir hingga masuk ke gorong-gorong Tikungan Adzra dengan kedapalam setinggi orang dewasa, Selasa (11/10) sore.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mengatakan telah mendapatkan laporan opsi tindakan yang perlu dilakukan pemerintah kota terkait evaluasi kelayakan drainase.
“Kita akan cek semuanya kita akan lakukan proses audit semuanya. Termasuk di Dadali,” ujarnya.
Menurut laporan, katanya, ada drainase yang tertutup sampah pedagang kaki lima (PKL) dan ada drainase yang mesti ditutup karena kondisinya kurang baik.
Semua laporan, kata Bima, akan dievaluasi untuk kemudian diambil kebijakan mengamankan masyarakat yang sedang berada di sekitar drainase maupun potensi dampak lingkungan, seperti longsor.
Ia menyampaikan sebagai langkah cepat, lokasi drainase di tikungan Dadali telah diberi pagar agar tidak ada lagi kejadian pengendara atau masyarakat terperosok ke dalamnya saat hujan deras.
Sampai pencarian hari keempat, SAR gabungan belum menemukan mahasiswi IPB yang hilang di Tikungan Dadali.
“Di Dadali sudah saya perintahkan pasang tanda agar warga menghindari saat hujan. Saya koordinasi PUPR dan Disperumkim untuk proses audit secara fisik semua,” ujarnya. (Pojokbogor/rd/net)