RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- TNI AL mengukuhkan nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo untuk kapal baru yang digunakan untuk rumah sakit terapung tersebut. Di atas KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, Prabowo mengukuhkan nama kapal tersebut.
“Pada hari ini, Kamis tanggal 3 November 2022 pukul 09.42 WIB, dengan ini nama Dokter Wahidin Sudirohusodo saya kukuhkan menjadi nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo dengan nomor lambung 991,” ucap Prabowo.
Menurut dia, suatu kebanggaan lantaran dirinya diberi kesempatan untuk mengukuhkan nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo.
Apalagi bila mengingat jasa besar para pahlawan yang namanya digunakan sebagai nama KRI.
Untuk itu, Prabowo juga ingin menyampaikan terimakasih kepada TNI AL yang terus menanamkan semangat cinta tanah air melalui penggunaan nama-nama pahlawan untuk kapal mereka.
“Penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan Angkatan Laut yang terus melestarikan cinta tanah air melalui pemberian nama-nama pahlawan nasional pada kapal yang penting,” terang dia.
Terlebih saat ini banyak kapal-kapal TNI AL yang dibuat oleh anak-anak bangsa. Baik anak bangsa yang bekerja di perusahaan pelat merah maupun perusahaan swasta.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa anak bangsa sudah mampu membangun kapal-kapal berkualitas.
Kepada seluruh jajaran TNI AL, mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu memastikan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan sebaik mungkin agar mereka dapat menjalankan tugas secara total.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merupakan kapal bantu rumah sakit yang bisa dioperasikan untuk kebutuhan perang maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Kapal yang diproduksi oleh anak-anak bangsa itu memiliki panjang total 124 meter dengan lebar 21,8 meter.
Oleh PT PAL Indonesia, kapal tersebut dibangun dengan kemampuan berlayar selama 30 hari tanpa sandar. Tidak sampai di situ, kapal tersebut memiliki beberapa fasilitas kesehatan.
Di antaranya adalah dua ruang unit gawat darurat, ruang perawatan, lima ruang operasi, delapan klinik, apotek, laboratorium, CT Scan, X-Ray, ruang jenazah, dan ruang poliklinik.
Oleh TNI AL, kapal tersebut dioperasikan dengan mengandalkan 163 personel yang sebagian besar merupakan tenaga medis. Total ada tiga dokter di atas kapal tersebut.
Terdiri atas dokter spesialis THT, dokter umum, dan dokter gigi. Sebagai kapal bantu rumah sakit, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 mampu merawat 130 pasien.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa KRI dr. Wahidin Sudirohusodo bukan kapal bantu rumah sakit terakhir yang dibangun oleh PT PAL Indonesia untuk TNI AL.
Saat ini masih ada satu kapal bantu rumah sakit yang proses pembangunannya masih berlangsung di galangan PT PAL di Surabaya.
“Dijadwalkan kapal satu lagi selesai pada akhir tahun ini,” ungkap orang nomor satu di TNI AL tersebut. (jpc/rd)