Senin, 22 Desember 2025

Polri Kerahkan Alat Canggih TAA Guna Ungkap Proses Kecelakaan Mahasiswa UI

- Kamis, 2 Februari 2023 | 12:24 WIB
ILUSTRASI: Tim TAA Korlantas Polri melakukan perekaman menggunakan kamera 3D laser scanner. FOTO: JAWA POS
ILUSTRASI: Tim TAA Korlantas Polri melakukan perekaman menggunakan kamera 3D laser scanner. FOTO: JAWA POS

RADARDEPOK.COM, DEPOKKorlantas Polri segera turun tangan membantu menyelesaikan kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Hasya Atallah Syahputra.

Polri akan mengerahkan alat canggihnya saat rekontruksi ulang dilakukan.

“Korlantas akan membantu dengan asistensi dukungan alat dan personel yang nanti dibutuhkan untuk memastikan objektifitas dalam proses penyidikannya,” ungkap Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi kepada wartawan, Kamis (2/2).

Alat yang dimaksud yakni traffic accident analyze (TAA). Alat ini biasa dipakai oleh Polri saat menangani berbagai kecelakaan kendaraan.

Karena dengan alat tersebut bisa memberikan gambaran lebih detail mengenai proses terjadinya kecelakaan.

“Kita pakai untuk memperkuat, memastikan simulasi sebenernya apasih yang terjadi, masih sempetnggak sih seseorang itu melakukan tindakan pencegahan, itu nanti akan terlihat di sana,” tuturnya.

Sebelumnya, M. Hasya Attalah Syaputra ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas di Jakarta Selatan. Dia dianggap sebagai pihak yang bersalah hingga mengakitbkan diri sendiri meninggal dunia.

“Penyebab terjadinya kecelakaan ini si korban sendiri. Kenapa dijadikan tersangka ini. Dia kan yang menyebabkan, karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri,” ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman di Polda Metro Jaya, Jumat (27/1).

Latif menjelaskan, kelalaian Hasya membuat kecelakaan terjadi hingga menewaskan dirinya. Sedangkan pengendara mobil AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono tidak melakukan kesalahan, dan berusaha menghindar saat Hasya terjatuh.

“Karena kelalaiannya jadi dia meninggal dunia. Karena kelalaiannya korban dalam mengendarai sepeda motor sehingga nyawanya hilang sendiri,” jelasnya.

Hasya saat itu memacu sepeda motornya pada kecepatan 60 km/jam, kala cuaca gerimis. Lalu kendaraan di depan Hasya berbelok membuat Hasya tergelincir dan terjatuh ke lajur kanan. Dari arah berlawanan, datang mobil yang dikendarai Eko.

“Pak Eko dalam waktu ini sudah tidak bisa menghindari karena sudah dekat. Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero. Sehingga terjadilah kecelakaan,” pungkasnya. (jpc)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X