RADARDEPOK.COM – Kasus meninggalnya empat siswa SMPIT Al – Hikmah saat melaksanakan kegiatan Laihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), mengejutkan banyak pihak. Bahkan, tak sedikit orang yang sempat takut untuk mengikuti kegiatan LDKS setelah adanya kejadian tersebut.
Akan tetapi, SMP As Shof memastikan jika LDKS adalah kegiatan yang aman jika dijalankan dengan prosedur yang benar.
Kepala SMP As shof, Dyah Yuli mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan kegiatan LDKS. Adapun cara yang di lakukan oleh SMP As Shof untuk mengantisipasi jika terjadinya benca antara lain, bekerjasama dengan aparat TNI dan Polisi.
”LDKS yang kami lakukan menghadirkan narasumber dari petugas penanggulangan bencana, TNI dan Polri,” ucapnya.
Dia mengatakan, sebelum melaksanakan LDKS, sekolah tersebut selalu mengadakan rapat dengan orang tua dan wali murid. Hal ini dilakukan untuk meminta restu orang tua, dan memberikan jaminan kepada orang tua jika LDKS yang akan dilakukan aman untuk siswa.
“Saat pelaksanaan LDKS kami juga selalu memperkirakan cuaca di lapangan, jadi kalau cuacanya tidak bersahabat LDKS akan kami lakukan di tempat yang lebih aman,” terangnya.
Dia menuturkan, pihaknya tidak takut untuk melaksanakan program LDKS, bahkan di sana program LDKS sudah di laksanakan pada 25-27 Juni 2022 bertempatkan di Cibinong yaitu Perkemahan Cibinong.
”Alhamdulillah LDKS sekolah AS Shof sudah dilaksanakan 25-27 Juni 2022, dengan materi kepemimpinan dan organisasi, baris berbaris, bela negara dan nasionalisme, survival, character building,” bebernya.
Oleh karena itu, Sekolah SMP As shof mengambil hikmah yang di dapat dari kasus tersebut yaitu lebih berhati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan LDKS, menjadikan pengalaman sekolah lain, sebagai pelajaran berharga ,tentunya sangat menyesalkan dan prihatin terhadap kejadian musibah ujian yang menimpa sekolah.
”Saya berharap, semoga sekolah As Shof dan sekolah lainnya tidak mengalami lagi kejadian serupa,” pungkasnya.(mg3/rd)
Jurnalis : Bunga Rae Maden
Editor : Indra Siregar