RADARDEPOK.COM – Sambut Pemilu 2024, peta politik Indonesia semakin memanas. Salah satu variabelnya, melonjaknya hasil survei elektabilitas yang dilakukan berbagai lembaga riset dan media. Soal Capres misalnya.
Hasil survei ini menjadi sorotan utama dalam perbincangan politik dan masyarakat.
Terkait hal itu, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia atau UI, Prof Besral, mengatakan survei tersebut hanya sebagai memberikan gambaran, tetapi belum tentu dapat diandalkan.
Baca Juga: Nyambi Ngopi Tempat Nongkrong Hidden Gems di Depok, Punya Racikan Kopi Mantap yang Wajib Kamu Coba
"Statistik itu sebenarnya bisa dibelok belokan atau bisa di interpretasikan secara salah. Jadi dalam survei eletabilitas Capres itu bisa disetting lembaga yang melakukanya," ujar Prof Besral kepada Radar Depok, Rabu (15/11).
Prof Besral mengungkapkan, polling belum tentu mencerminkan keadaan sebenarnya, dan kepercayaan terhadap hasil survei sangat tergantung pada keterbukaan lembaga survei dalam menjelaskan metodologi mereka.
Dalam hal ini, Prof Besral menuturkan, untuk memastikan keakuratannya, lembaga survei perlu membuka populasi yang dijadikan sampel. Lalu memberikan informasi tentang cara pemilihan sampel, serta menjelaskan metode penelitian secara transparan.
Baca Juga: Pengaspalan dan Drainase di Baktijaya Depok Rampung
Sampai saat ini, tambah Prof Besral, tidak ada satu pun lembaga survei yang mau memberikan atau membuka gambaran mengenai metodenya dalam melakukan survei.
"Mereka hanya mengeluarkan angka angka tanpa memberikan detail tentang bagaimana sampel dipilih dan metode analisis statistik yang digunakan," ungkap Prof Besral.
Prof Besral menyoroti perbedaan yang signifikan antara hasil survei dari berbagai lembaga, yang menunjukan ketidakpastian dalam keakuratan data tersebut.
Baca Juga: Merasakan Menginap di Coconut Island Carita, Tempat Wisata Murah yang tidak Jauh dari Jakarta
"Kadang beberapa lembaga survei mengasilkan hasil yang berbeda, padahal waktunya sama, tidak jauh berbeda hanya selang sebulan. Tidak mungkin masyarakat Indonesia langsung berubah pendapatnya setiap saat,” tukas Prof Besral.
Prof Besral berharap ketika masyarakat dihadapi dengan hasil survei, tidak langsung percaya begitu saja tanpa meriview terlebih dahulu metode digunakan lembaga survei.
"Namun jika hasilnya konsisten antar lembaga survei mungkin kita bisa mempercayai, karna tidak mungkin seseorang berjamaah melakukan kecurangan," tandas Prof Besral. ***
Artikel Terkait
Kelurahan Jatijajar Depok Fokus Kesehatan Masyarakat : Evaluasi Pelayanan Posyandu di Wilayah
Resmi Beroperasi, TPSAT Cilangkap Depok Mampu Olah Sampah 1,4 Ton Per Hari
Intip Pembentukan DKM di RW8 Bojongsari Baru Depok
Tempat Nongkrong ini Serasa di Bali Padahal di Depok, Buruan Cek Lokasinya!
Tempat Wisata Puncak lagi Dingin dinginnya dan Turun Kabut, Suasana Eropa Makin Terasa di Little Venice
Berburu Kabut di Sevillage, Tempat Wisata Alam sekaligus Glamping Paling Keren di Puncak