RADARDEPOK.COM-Perhelatan Pilkada terus bergulir sehingga skema terjadinya ‘kotak kosong’ harus diwaspadai masyarakat. Sebab dalam 10 tahun terakhir pasangan calon kepala daerah yang melawan kotak kosong itu meningkat jumlahnya.
Pernyataan ini disampaikan secara langsung Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus), Yusftriadi saat bertandang ke Kantor Radar Depok, Ruko Verbena Boulevard GDC, Senin (22/4/2024).
“Ini yang harus diwaspadai karena sejak 2014 sampai sekarang jumlah paslon melawan kotak kosong meningkat jumlahnya,” terangnya.
Dirinya mulai melakukan pemantauan soal fenomena kotak kosong di tahun 2014, dan tercatat pada Pilkada tahun itu ada 3 kabupaten/kota yang paslon melawan kotak kosong. Bahkan, di tahun 2015 bertambah menjadi 8 kabupaten/kota. Selanjutnya di 2018 itu ada 13 kabupaten/kota.
“Semua itu terjadi skala kabupaten/kota, belum ada yang tingkat provinsi. Dan hanya di Makassar yang menang itu kotak kosong pada 2018 lalu,” tegas Yusftriadi.
Dengan adanya fenomena atau skema seperti itu, artinya matinya sebuah demokrasi. Misalnya Paslon membayar salah satu partai dengan memberikan mahar agar tidak mengusung calonnya.
Sesuai aturan dibeberkan Yustfriadi memang kotak kosong itu dilegitimasi di undang-undang namun konsekuensinya tidak ada klausulnya sehingga bebas dalam money politic kapanpun.
“Misalnya dengan kampanye bagi-bagi uang itu tidak menjadi masalah, tidak ada aturan sanksinya, karena yang dilegitimasi hanya kotak kosongnya,” bebernya.
Sehingga kata Yusftriadi harus opinikan narasi figur atau calon lain agar tidak ada figur yang mendominasi dalam Pilkada, dengan begitu skema kotak kosong ini semakin kecil terjadi.
Baca Juga: Ketua DPRD Rudy Susmanto: Pemkab Bogor harus Gandeng Ahli Pertanian
Sebab adanya skema kotak kosong itu karena biaya politik yang lebih murah daripada harus bertarung yang biayanya akan lebih banyak.***
Artikel Terkait
Kenangan Ketua Visi Nusantara Maju, Yusftriadi terhadap Buya Syafii Maarif
BPPKB Banten Depok Dukung Imam Budi Hartono dan Supian Suri Bersatu di Pilkada
DPW PKS Jabar Minta IBH Segera Bangun Koalisi di Depok untuk Menangkan Pilkada 2024
Jaro Ade Sebut sudah Kantongi 10 Nama Calon Pendampingnya di Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Satu di antaranya Incumbent
Blak-Blakan! Supian Suri Nyatakan Diri Maju Pilkada Depok, Bakal Didukung Tujuh Parpol