Senin, 22 Desember 2025

Partai Demokrat Depok Sakit Hati Dikelabuhi Mohammad Idris, Begini Pernyataan Terbuka Edi Sitorus

- Jumat, 10 Mei 2024 | 13:15 WIB
Ketua DPC Partai Demokrat, Edi Sitorus. (ISTIMEWA)
Ketua DPC Partai Demokrat, Edi Sitorus. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Setelah berkolaborasi dengan PKS dalam Pilkada sebelumnya, DPC Partai Demokrat kali ini memilih untuk bertarung dengan partai penguasa Kota Depok tersebut.

Ternyata salah satu alasan utamanya karena dikelabuhi Walikota Depok, Mohammad Idris yang mengaku bukan sebagai kader PKS sehingga partai berlambang mercy itu mau merapatkan barisan.

Baca Juga: Pasangan Imam-Ririn: PKS dan Golkar Buka Pintu Koalisi bagi Partai di Pilkada Depok

"Pertama yang saya lihat siapa, Pak Idris itu ngakunya sama saya bukan PKS, catat itu. Dia ngaku bukan PKS. Nah hari ini dia ngaku PKS saya kaget," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus.

Saat bertemu dengan pengurus DPP pun, Mohammad Idris mengatakan jika dirinya bukan PKS, sehingga didorong bersama Demokrat pada Pilkada 2020.

Bahkan, kata Edi Sitorus, Mohammad Idris juga mengungkapkan hal yang sama ketika dibawa ke DPP Demokrat.

 "Tapi bukan berarti dia PKS kita nyesel, bukan," ungkap Edi Sitorus.

Baca Juga: Tempat Camping dan Glamping Anti Ribet yang Murah di Bogor! Viewnya Dijamin Cakep dan Udaranya Sejuk Abis

Demokrat tidak satu perahu dengan PKS karena terkait konsep pembangunan untuk Kota Depok yang dirasa lamban, kurang mengena dan dampak yang dirasakan minim.

Selain itu, dulu Demokrat tidak tahu arah bergabungnya dengan PKS, karena tidak pernah diajak berdiskusi.

"Kalau kemarin saya cuma sama Pak Idris dengan PPP doang, jujur aja, kita nggak pernah diajak diskusi sama Idris," terang Edi Sitorus.

Berbeda dengan wacana pembentukan Koalisi Sama Sama, di mana semua ketua partai diajak berbicara mengenai koalisi dan kandidat yang diusung.

Baca Juga: Tempat Camping Anti Ribet dekat Pusat Kota Bandung! Viewnya Kece Langsung Keindahan Pegunungan dan City Light

Meski demikian, Edi Sitorus menampik jika Demokrat telah dibohongi, dan menghargai hak Mohammad Idris untuk mengaku PKS.

"Ya enggak apa-apa juga, itu hak dia, kita hargai," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X