RADARDEPOK.COM-Warga net yang kembali memostingan video Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah saat kampanye Pilkada lalu soal pernyataannya yang siap mundur jika masih ada praktik jual beli bang atau siswa titipan di SPMB 2025, ternyata membuat PKB Kota Depok angkat suara.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Siswanto menegaskan postingan yang kembali diunggah warga net tidak ada permasalahan, sejatinya langkah itu baik untuk alarm pengingat bagi pemerintahan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah di Kota Depok.
Baca Juga: Polsek Cinere Sebar Sembako Bagi Warga Depok yang Membutuhkan : Ini Lokasi dan Sasarannya
"Ini hal yang bagus dilakukan warga net yang kembali memostingan pernyataan dari pak Wakil Walikota kita," jelasnya dalam video singkat yang diposting Siswanto, Sabtu (14/6/2025).
Namun dirinya tidak yakin jika kecurangan di SPMB 2025 tidak ada sama sekali alias bersih. Sebab, budaya jual beli bangku atau siswa titipan di sekolah negeri sudah mengakar dan menggurita sehingga sulit dilakukan pemberantasan.
Baca Juga: BRI Salurkan BSU untuk Pekerja Berpenghasilan Rendah
Kata Siswanto bagaimana tidak, contohnya ada warga yang ekonominya pas-pasan sudah menabung dua atau tiga tahun sebelumnya untuk masuk dalam praktik jual beli bangku agar masuk sekolah negeri.
"Sekali lagi ini bukan pekerjaan yang mudah. Lalu apa pak Chandra harus gentar dengan 'tagihan' dari masyarakat atau rival politik, atas pernyataannya yang dilontarkan waktu kampanye itu," tanya Siswanto.
Meski begitu, Siswanto menduga ada beberapa motif. Pertama motif mengingatkan kembali pada masyarakat dan Chandra Rahmansyah untuk tetap konsisten berantas praktik jual beli bangku. Motif kedua adalah menagih janji dari kampanye tersebut.
Mengingat Chandra Rahmansyah tercatat sebagai Kader PKB, sehingga ditegaskan Siswanto tidak perlu ditakutkan karena PKB secara komitmen tidak akan berkompromi pada kezadliman SPMB.
Baca Juga: Dibintangi David Corenswet, Film Superhero Superman Siap Tayang Juli 2025!
Siswanto juga miliki pengalaman serupa, waktu itu saat kampanye banyak laporan masyarakat bahwa anaknya tidak masuk sekolah karena praktik jual beli bangku tersebut.
"Jadi saya meyakini bobot atau kuantiti antar masyarakat yang bermain jual beli bangku dan masyarakat yang jadi korban tentu bobotnya lebih banyak atau lebih berat yang menginginkan praktik jual beli bangku bersih dari SPMB," paparnya.
Baca Juga: Adhigana Resto Spot Sarapan di Bandung yang Buka dari Jam 6 Pagi
Artikel Terkait
Fraksi PKB Kawal Walikota Bangun Rumah Didik di Eks Lahan SDN Pondok Cina : Ini Kebutuhan Penting!
PKB Minta Dinas Evaluasi Pasar Murah Buntut Kericuhan di Kecamatan Cipayung
Rapor Kuning 100 Hari Kerja Supian-Chandra, Vinus Sebut Kental Bayang-bayang KDM! PKB : Ada Perubahan di Depok
Fraksi PKB dan Sekretariat DPRD Kota Depok Peduli Jurnalis : Momentum Idul Adha Rawat Sinergitas
PKB Pastikan Kinerja Supian Suri dan Chandra Rahmansyah Maksimal, Ini Bukti Nyatanya