Minggu, 21 Desember 2025

MBG di Depok Berjalan Baik, Wakil Ketua DPRD Yeti Wulandari : 80 SPPG Hadir, Sasar Ribuan Anak

- Selasa, 11 November 2025 | 14:05 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari (Ist)
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari (Ist)

RADARDEPOK.COM - Perjalanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Depok berjalan di trek yang benar. Progresnya pun positif

Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari mengatakan, sejauh ini sudah ada 80 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani ribuan anak, dengan estimasi satu SPPG melayani 3.000 anak.

"Alhamdulillah dalam kurun waktu 9 bulan, sudah berdiri 80 SPPG di Depok," ujar Yeti Wulandari, Selasa (11/11).

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Yeti Wulandari Kembali Angkat Sampah di Kali Jantung Depok

Meski demikian, Legislator Gerindra ini meminta seluruh pemangku kebijakan, untuk tak cepat berpuas diri. Sejumlah catatan masih ia temui

"Ya evaluasi dari saya ini pada saat beberapa kali turun ya, memang kemarin adanya percepatan, karena memang Pak Presiden ingin percepatan terkait masalah MBG ini," tegas dia.

"Ada beberapa SPPG atau dapur gizi yang belum memenuhi SOP," sambung dia.

Wakil rakyat Dapil Cimanggis ini mendesak mengingatkan agar Dinas Kesehatan Kota Depok lebih ketat dalam mengawasi SPPG tersebut, terlebih soal sertifikat layak higienis.

"Dinkes dalam hal ini harus benar-benar memberikan kejujuran lah untuk memberikan sertifikat higienis tersebut," tuturnya.

Menurut Yeti ini penting, agar program presiden ini terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Utamanya soal keracunan.

"Kalau kita bicara dapur gizi kita bicara bahwa anggaran besar, iya, kita bicara MBG ini kan anggarannya besar. Yang kedua kita bicara juga dengan adanya peluang akan terkontaminasi itu pasti ada. Makanya bagaimana setiap SPPG atau dapur gizi ini mereka memenuhi SOP tersebut," jelas dia.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Depok Yeti Wulandari Genjot Renovasi Sekolah dan Puskesmas di Pancoranmas dan Leuwinanggung

Lebih lanjut, ia juga mendorong agar dinas melakukan verifikasi dengan sebenar-benarnya. Kalau memang akhirnya tidak sesuai dengan juklak dan juknis dalam hal ini, sampaikan apa adanya.

"Sebab dari sini lah akan terlihat bahwa mana dapur gizi yang memang memenuhi standar, mana yang tidak, seperti itu," pungkas Yeti. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X