RADARDEPOK.COM-Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok yang memang konsisten berada di garis masyarakat, terutama wargta tidak mampu memang tak perlu diragukan.
Organisasi massa dengan lambang bintang kuning ini menyarankan Pemerintah Kota Depok untuk segera intervensi pembiayaan melalui APBD Kota Depok kepada sekolah swasta yang masih belum memberikan ijazah kepada siswa miskin.
"Karena alokasi dana pendidikan sangat mencukupi untuk melakukan intervensi tersebut. Hal ini akan sangat membantu terutama bagi keluarga miskin dan tak mampu yang berharap anak-anaknya bisa melanjutakn pendidikan atau mencari pekerjaan," kata Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan melalui pernyataan resminya.
Baca Juga: Daftar Penerima KDS Wajib Dipajang di Kelurahan, Ini Alasannya Kata DKR Depok
Sebelumnya, ditengah Musyawarah Kerja Daerah ke 2 Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Depok (Musda ke 2 BMPS), Rabu (8/3) di Aula FMIPA Universitas Indonesia menyebutkan, Roy Pangharapan mengusulkan 2 hal yaitu, sekolah negeri diprioritaskan untuk siswa miskin dan intervensi APBD kota menebus ijazah yang belum diambil, karena persoalan keuangan.
"Sebaiknya Sekolah Negeri diprioritaskan untuk siswa miskin, sehingga Swasta hanya menerima Siswa dari keluarga yang mampu," Kata Roy Pangharapan.
DKR juga menuntut agar Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat berani memasang Spanduk Larangan untuk menahan ijazah di sekolah negeri.
"Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat berani tidak pasang spanduk larangan menahan ijazah disekolah Negeri," tegas Roy Pangharapan.
Dalam sesi Workshop tersebut beberapa Narasumber diantaranya, anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, Babai Suhaemi dan Turiman dari DPRD kota Depok, Sutarno Dinas Pendidikan, Arso dari KCD 2 Jawa Barat dan Perwakilan BMPS Provinsi Jawa Barat, Endang Iman .
DKR mengajak agar BMPS Kota Depok dapat berkerja sama untuk membantu mengatasi persoalan siswa miskin di sekolah swasta.
"Kami mengajak agar bisa bekerja sama dengan BMPS Kota Depok, utamanya untuk membantu para siswa miskin yang sudah terlanjur di sekolah swasta," pungkas Roy Pangharapan.
Ia melaporkan di Kota Depok terdapat 15 SMA Negeri, 4 SMK Negeri, 84 SMA swasta.
dan 122 SMK swasta. Sampai saat ini 700 ijazah yang masih di sekolah belum diambil dengan nilai kurang lebih Rp 3 miliar. (RD/*)
Artikel Terkait
Berikut Ini Sejumlah Fakta AG Kekasih Mario Dandy Satrio yang Saat Ini Ditahan
Mengenang Prof Gotty, Arsitek yang Berkontribusi Pada Perancangan Kampus UI Depok
Intip Perjalanan Sukses Pengusaha Muda Depok, Rosha Permata
Pemilu di Tunda, Besok KPU Ajukan Banding ke PN Jakarta Pusat
Jokowi Kasih Signal Kuat Pasangan Ganjar-Prabowo