RADARDEPOK.COM-Jelang pesta demokrasi 2024, sejumlah tokoh bermunculan dan menjadi Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) di partai-partai peserta Pemilu. Salah satunya Eko Mustopa yang digadang-gadang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok.
Eko Mustopa dilahirkan di desa kecil di kabupaten Madiun, Jawa Timur pada 43 tahun yang lalu. Pria berdarah Jawa ini, adalah putra Kyai Yasin seorang ulama kampung yang sederhana, tetapi berjiwa besar.
Sejak kecil, Kang Eko, sapaan akrabnya diasuh oleh kakeknya yang seorang sodagar dengan sangat keras dan displipin. Di usia 13 tahun Eko Mustopa mulai memperdalam agama dengan mondok di pesantren Al-Basyariyah, asuhan Kyai kharismatik yang juga Rois Syuriyah PCNU Kab. Madiun, KH Mustaqim Basyari.
Sedang asik-asiknya belajar di pesantren, ayahanda dipanggil Ilahi. Terpaksa kang Eko harus pulang kampung untuk mengabdi kepada ibu dan berjuang untuk keluarga, serta meneruskan mengajar santri.
Berbekal ilmu yang didapat selama 7 tahun di pesantren, Kang Eko harus menggantikan peran Ayahanda, yaitu mengurus mayarakat dan umat, sebagai tempat rujukan/referensi dari seluruh lapisan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan, sebuah amanat yang berat untuk anak muda usia 20 tahun.
Kepeduliannya di masyarakat yang sudah mendarah daging, dimatangkan dengan bergabung dengan IPNU, sebuah organisasai pemuda Nahdlotul Ulama. Beliau tercatat sebagai Pengurus Cabang Kab. Madiun bidang kewirausahaan & pengembangan ekonomi.
Di tahun 2002 Kang Eko berhijrah ke Jakarta untuk kuliah di STKIP Purnama. Masa sulit yang biasa dialami di kampung halaman menjadi bekal di perantauan. Siang hari bekerja sabagai kuli bangunan, beliau kuliah sore hingga malam.
Karena kecakapannya, walau belum lulus kuliah, beliau diminati oleh pengusaha untuk mengembangkan lembaga pendidikan bahasa Mandarin. Dengan kerja kerasnya lembaga tersebut sukses dan berkembang.
Baca Juga: Tumbangkan Real Madrid 4-0 di Etihad, Manchester City ke Final Liga Champions
Saat ini, Kang Eko bekerja di perusahaan Jepang. Sambil bekerja, keprihatinannya terhadap banyaknya pengangguran, mendorong beliau mendirikan perusahaan pengelohan air minum.
Darah perjuanggannya terus mengalir, ditengah kesibukannya, sehingga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Kang Eko menjadi sekretaris RT, pengurus RW, ketua PPS Sukamaju pada pemilu 2019, Pengurus DMI (Dewan masjid Indonesia) Cilodong, Wakil ketua Sarbumusi (serikat buruh muslimin Indonesia) Depok, Ketua Pagar Nusa Depok, dan masih menyempatkan mengajar ngaji di majelis ta’lim, yang beliau pimpin.
Awalnya Kang Eko tidak tertarik terjun di dunia politik, namun karena dorongan dari berbagai tokoh masyarakat, dan restu dari ibu & Kyainya. Maka berbekal pengetahuan dan pengalamannya yang cukup, dengan mantap akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Depok, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan warga Depok apabila terpilih menjadi wakil rakyat pada 2014 nanti.
Beliau mengungkapkan, dirinya hanya melaksanakan dawuh Kyai, bahwa menurut Rosulullah, sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lannya.
“Khoirunnas anfauhum linnas. Itu saja,” Jelas Eko.
Eko meyakini, mayarakat sekarang sudah cerdas. Jangan hanya karena seikat kangkung atau amplop Rp50-200 ribu, mengorbankan nasibnya selama 5 tahun.
Artikel Terkait
Meriahkan Ramadan 1444 H, DPC PKB Depok Bagikan Takjil
Artis Nyaleg dari PKB Depok : Berbagi Takjil hingga Sapa Warga Tapos
Tingkatkan Ketaqwaan dan Keimanan, 250 Kader PKB Depok Bukber : Simak Agenda Penting Selanjutnya
Politisi PKB Depok, Fahmi Khaidir : Isi Ramadan dengan Blusukan, Serap Aspirasi Warga hingga Berbagi Takjil
Ini Tujuan Bacaleg PKB Depok Dapil 6, Utary Rahayu Terjun Berpolitik : Salah Satunya Bentuk Ibadah