Kamis, 21 September 2023

Partai Buruh Depok : Pemilu Tertutup jadi Ajang Adu Gagasan Antar Partai

- Selasa, 30 Mei 2023 | 21:18 WIB
MENANG : Ketua Partai Buruh Kota Depok, Wido Pratikno bersama pengurus dan bacaleg Partai Buruh Depok secara tegas menerima jika Pemilu Tertutup. DOK.RADARDEPOK
MENANG : Ketua Partai Buruh Kota Depok, Wido Pratikno bersama pengurus dan bacaleg Partai Buruh Depok secara tegas menerima jika Pemilu Tertutup. DOK.RADARDEPOK

RADARDEPOK.COM–Pilihan sistem pemilu berangkat dari kondisi sosiologis dan politik suatu bangsa, desain pemilihan pendahulu, dan tujuan yang ingin dicapai. Perlu menjadi catatan, pilihan sistem pemilu tidak ada kaitanya dengan maju atau mundurnya demokrasi suatu negara. Apapun pilihan sistem sama-sama harus mementingkan sebuah demokrasi dengan basis yang sehat.

Model sistem pemilu terbuka menciptakan perang yang intens antar caleg dari satu partai. Bukan malah bekerja sama memperkuat partai berbasis sosial. Hal tersebut karena caleg sadar pesaing utama mereka bukan lah partai politik lain, melainkan dari kolega sesama partai.

Namun apakah sistem proporsional tertutup ini akan menjadi solusi dari keinginan perbaikan pemilihan umum di Indonesia?

Menanggapi hal tersebut, Ketua Partai Buruh Kota Depok, Wido Pratikno ingin sistem pemilu di Indonesia kembali menggunakan sistem pemilu tertutup. Karena, lanjut Wido seharusnya partai yang beradu gagasan untuk meraih hati masyarakat.

“Kita berharap para partai politk bisa mengadu gagasan, kalau terbuka yang adu gagasan itu kan caleg,” ungkap Wido.

Wido melanjutkan, Partai Buruh jauh lebih siap jika sistem pemilu kembali tertutup karena perjuangan dari partai tersebut melalui kelas pekerja buruh.

“Dari partai buruh yang jelas lebih siap kalau tertutup karena konstituen kita pasti. Orang orang dalam partai kami sudah kami kenal track record. Kami akan fokus kelas buruh,” tegas dia.

Baca Juga: Sidang Perdana Mario Dandy akan Dipimpin Hakim yang Adili Ferdy Sambo

Wido melihat, sistem pemilu terbuka jauh menghawatirkan terkait money politik yang akan terjadi. Karena sesama caleg dalam partai beradu untuk mencari suara terbanyak. “Caleg satu partai saja bersaing. Ancaman money politik lebih kuat pada sistem pemilu terbuka,” kata dia.

Wido ingin setiap partai untuk beradu gagasan dalam hal ini, berikan kader kader yang berkualitas yang mampu memajukan bangsa Indonesia. “Yang penting komitmen partai memilih calon dewan yang memiliki gagasan tentang memajukan bangsa dan negara ini,” tutup Wido. (mg6)

Editor: Arnet Kelmanutu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bisa Baca Bukan Syarat Masuk SD, Ini Penjelasan Nuroji

Kamis, 21 September 2023 | 07:00 WIB
X