Senin, 22 Desember 2025

Begini Reaksi PKS Depok Tanggapi Video PDI Perjuangan : Politik Kami Penuh Gagasan

- Selasa, 13 Juni 2023 | 20:37 WIB
SANGGAH : Anggota DPRD Kota Depok Komisin D, Ade Supriatna. ISTIMEWA
SANGGAH : Anggota DPRD Kota Depok Komisin D, Ade Supriatna. ISTIMEWA

RADARDEPOK.COM–Pembahasan kalimat ‘welcome to the jungle’ beberapa waktu lalu yang diunkapkan oleh Ketua DPP Partai Kesejahteraan Sosial (PKS), Mardani Ali memang membuat masyarakat hingga politisi oposisi berspekulasi, menanggap politik di Kota Depok sebagai hutan belantara.

Menampik hal tersebut, Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Ade Supriatna menilai perlu adanya kesamaan pemahaman Bahasa. Menurut Ade, ucapan Mardani sangat bagus karena berpolitik perlu jalan panjang pengabdian, untuk memperjuangkan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Ini bahasa yang keren dari pak Mardani, yang mengucapkan selamat datang dalam kehidupan politik sesungguhnya,” ungkap Ade Supriatna saat dihubungi wartawan Radar Depok, Selasa (13/6).

Ade melanjutkan, politik yang bernilai perlu dilihat dari visi dan misi serta rekam jejak. Sehingga masayarakat dapat jelas memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan rekam jejak.

“Rakyat memilih berdasarkan visi, misi dan rekam jejak, yang menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan,” lanjut dia.

Menurut Ade, dalam sebaran video Mardani tidak ada unsur menakut-nakuti. Sebab partainya ingin menghadirkan atmofer politik yang ramah penuh dengan gagasan dan kreatifitas.

“Ngga lah, kita hadirkan atmosfer politik yang ramah, ceria, penuh dengan gagasan dan kreatifitas. Jauh dari politik uang,” tegas dia.

Baca Juga: Warga Kota Depok harus Tahu, Cara Membersihkan Panci Hitam Dengan Peralatan Sederhana

Intimidasi, lanjut Ade bukanlah gaya politik partainya. Menurut dia menakuti tidak mencerminkan gaya anak muda.

“Politik intimidasi, yang menakut nakuti, ancam-mengancam, kaya gitu ngga anak muda banget dehh..” ujar Ade.

Untuk itu, lanjut ade perlu adanya kesamaan dalam mengartikan sebuah kalimat agar tidak menimbulkan kesalah pahaman.

“Makanya salah kalo diartikan menakut nakuti, pemahaman bahasanya mesti sama dulu.” tutup Ade. (mg6)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X