politik

Dedi Mulyadi : Lembur Pakuan Sukadaya Subang Miliki Filosofi Penting, Pendapatannya Diserahkan ke Warga

Jumat, 29 September 2023 | 22:27 WIB
Putra Daerah asal Subang Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (DOK.ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM–Bagi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Dedi Mulyadi mengakui betah tinggal di tanah kelahirannya Lembur Pakuan-Sukadaya Desa Sukasari, Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

“Kenapa di sini, karena pertama murah tanahnya Saya tidak bisa beli tempat yang mahal Jakarta pusat kota,” ucap Dedi Mulyadi saat podcast dengan CEO Radar Bogor Group, Hazairin Sitepu di Lembur Pakuan Sukadaya Subang.

Baca Juga: Pengmas SIL UI, Ajarkan Wawasan Soal Pemilahan Sampah di Koperasi Syariah BMI

Kedua, kata Dedi Mulyadi, karena betah dan rumah. Hal ini karena tertanam filosofi penting bagi dirinya.

“Ada filosofinya, saya memang kelahiran di sini ibu saya melahirkan saya di sini,” ucap Dedi Mulyadi.

Ia juga menyinggung bahwa lapangan yang kini biasa dipakai untuk berbagai kegiatan, dulunya adalah kebun milik tetangga bernama Ki Tohir yang akhirnya dibeli.

Baca Juga: 3 Wisata Esktrem di Depok, Adanya di 1 Tempat, Masuknya Gratis

Dedi Mulyadi mengungkapkan, pendidikan sejak SD hingga SMA ditempuh di Kabupaten Subang.

Mengenai kawasan Lembur Pakuan Sukadaya Subang yang dibuat menarik seperti dipasang banyak pagar bambu hingga cetok, Dedi Mulyadi menjelaskan, sengaja untuk aksesoris keindahan.

Selain itu, kata Dedi Mulyadi, menghidupkan perekonomian para pengrajin bambu anyaman.

“Jadi ya siklusnya harus begitu, karena saya punya filosofi uang yang saya dapat harus beredar dan dibelanjakan di desa,” ucap pria yang digadang-gadang bakal menjadi calon Gubernur Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Wisata Kuliner yang Bisa Berenang di Depok, Nggak Bayar alias Gratis

Dedi Mulyadi menyontohkan pendapatannya setiap bulan beredar di tukang nyangkul, tukang tandur, tukang tembok, tukang mikul, hingga tukang nyapu.

“Ini kan karyawan besar ratusan, jadi sirkulasi mereka hasilnya bisa menyekolahkan anak, bangun rumah dan lain-lain,” ungkap Dedi Mulyadi.

Lebih luas ia menjelaskan, yang paling penting di Indonesia adalah dari sisi regulasi keuangan.

Halaman:

Tags

Terkini