RADARDEPOK.COM – Murka. Mungkin itu kata-kata yang tepat disematkan kepada Manager Persikad 1999, Cahyo Putranto Budiman, setelah mendengar pernyataan Calon Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, dalam debat kedua Pilkada Depok, Kamis (14/11).
Chandra Rahmansyah melontarkan kata-kata yang dianggap tak pantas, yang seharusnya tidak diungkapkannya. Ia mengklaim bahwa Kota Depok tidak memiliki klub sepakbola kebanggaan.
Mendengar pernyataan Chandra Rahmansyah, Cahyo Putranto Budiman pun jengkel.
"Orang g*** (kata tak pantas) Chandra Rahmansyah itu. Saya disini putar otak mengurus klub sepakbola, agar jadi kebanggan warga Depok," kata Cahyo Putranto Budiman.
Cahyo Putranto Budiman juga mempertanyakan pengetahuan Chandra Rahmansyah terkait dunia sepakbola, yang secara jelas klub sepakbola tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD.
"Dia juga pasti tidak paham cara menghasilkan klub yang bagus salah satunya adalah memiliki stadion yang bagus," sambung Cahyo Putranto Budiman.
Cahyo Putranto Budiman mengungkapkan, stadion yang bagus berperan penting bagi kemajuan sebuah klub. Karena para investor akan hadir dengan adanya stadion yang memadai. Lebih lanjut, Cahyo Putranto Budiman juga menyinggung peran Supian Suri saat menjadi Sekda dan Pembina Askot PSSI Kota Depok, yang telat peduli dengan persepakbolaan di Depok.
"Pas jadi Sekda harusnya bisa bangun stadion bertaraf nasional. Jangan pas maju begini baru janji," ucap Cahyo Putranto Budiman.
Cahyo Putranto Budiman menyebut, Kota Depok memiliki banyak klub kebanggaan, yakni Dejan FC yang saat ini main di Liga 2, Persipu dan Depok City yang sedang bertandi di Liga 3 serta Persikad 1999 dan Depok United yang saat ini juga bermain di Liga 3 Seri 2.
"Semua klub itu kebanggaan buat pendukungnya, itu warga Depok," tegas Cahyo Putranto Budiman.
Cahyo Putranto Budiman menuturkan, klub kebanggan tidak bisa hanya digiring pada satu klub. Dia mencontohkan, di Manchester terdapat dua klub kebanggaan, yakni Manchester City dan Manchester United. Lagi-lagi dia menegaskan, semua klub adalah kebanggan pada pendukungnya.
Baca Juga: Brownies Kukus Selembut dan Senyoklat Ini Buatnya Mudah, Gak Perlu Pake Telur dan Cuman Diaduk Aja!
"Jangan karena mau menarik simpati dan suara menjelang pilkada, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah pakai cara lips service. Atau mungkin karena ketua pemenangannya tak bangga dengan prestasi Timnas. Mereka jadi ikut-ikutan?," tandas Cahyo Putranto Budiman. ***