RADARDEPOK.COM-Pesta Demokrasi tak lama lagi akan berlangsung, kurang dari 7 bulan Pileg dan Pilpres 2024 akan berlangsung. Tentu makin marak para Caleg dan Capres mulai melakukan sosialisasi dini menjelang terselenggaranya Pemilu, seakan berlomba menyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah yang terbaik.
Hampir setiap jalanan pun telah banyak terlihat spanduk, baliho para Caleg dan Capres memenuhi, mulai yang berukuran kecil hingga berukuran raksasa menghiasi setiap pojok jalanan.
Melihat fenomena politik di masyarakat, Caleg PKB Depok, Dapil Beji, Cinere, Limo, Fahmi Khaidir mengatakan, merasa optimis bahwa Pemilu 2024 akan berjalan dengan lancar dalam situasi yang kondusif, mengingat masyarakat semakin cerdas dan dewasa dalam menentukan pilihannya.
"Masyarakat akan semakin dewasa, menggunakan akal sehat mereka dalam memilih calon wakil rakyat ataupun calon Presiden yang akan mereka pilih," kata Fahmi Khaidir saat diwawancara Radar Depok, Minggu (15/7).
Tak sedikit yang berpendapat bahwa politik adalah milik orang kaya semata, sehingga mereka yang terjun dalam dunia Politik pada umumnya adalah yang mempunyai modal kuat.
Persaingan antar Caleg baik pada internal Partai sendiri ataupun external Partai yang sangat kuat, dan tak jarang menyisakan perselisihan yang berkepanjangan dan harus diselesaikan pada tingkatan Mahkamah Konstitusi.
"Memang tidak menutup kemungkinan, Sistem Pemilu Proporsional terbuka mempunyai kelemahan pula, yaitu membuka peluang terjadinya Politik transaksional yang melibatkan masyarakat pemilih, bahkan pada tataran oknum penyelenggara Pemilu itu sendiri," lanjut Politikus PKB ini.
Baca Juga: Pemkot Depok Percantik 72 RTLH di Bojongsari
Namun Caleg Dapil 2 Kota Depok ini, merasa optimis bahwa sebagian besar masyarakat lebih banyak yang menginginkan terwujudnya Pemilu yang jujur, bersih, adil dan transparan.
"Saya bukanlah Caleg yang mempunyai modal besar, tapi saya yakin dapat terpilih dengan cara yang fair, jujur tanpa adanya kolusi dengan siapapun," tegasnya dengan lantang.
Menurutnya, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah memberikan edukasi yang terus menerus dilakukan kepada masyarakat Pemilih betapa pentingnya terwujudnya para wakil rakyat yang bersih dan berkualitas.
Praktek Kolusi yang dilakukan dalam bentuk transaksional Politik Uang hanya akan menimbulkan kerugian yang besar terhadap masyarakat dalam jangka panjang. Mereka yang terpilih sebagai Wakil Rakyat melalui Politik Uang, tentunya akan mengutamakan kepentingan individu ataupun kelompok diatas kepentingan masyarakat pada umumnya.
Baca Juga: Tri Perluas Layanan Digital 3Store, Buka Cabang ke-45 di Gedung KPPTI Jakarta
Dan ironisnya praktek Politik Uang tersebut hanya memberikan kesenangan sesaat kepada masyarakat pemilih yang menerimanya, dengan nilai rupiah yang tidak sebanding dengan pengorbanan terhadap masyarakat dalam jangka panjang.