Tepat 29 Januari 2022, Front Pembela Merah Putih (FPMP) merayakan Hari Jadinya yang ke-21. Di Kota Depok sendiri, DPD FPMP Kota Depok merayakan di Gedung SMK 1 PGRI Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong.
Laporan : Ricky Juliansyah
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Disaksikan Sekjen DPP FPMP, Junaedi Sitorus dan perwakilan Ormas, Wakil Ketua Umum DPP FPMP, Dalil Harahap memotongan nasi tumpeng dan diserahkan kepada Ketua DPD FPMP Kota Depok, Yudi Herawan.
Hal tersebut terlihat dalam dalam perayaan HUT ke-21 FPMP yang diselenggarakan di Gedung SMK 1 PGRI Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Sabtu 29 Januari siang.
Seluruh anggota dan tamu undangan pun tampak khusu menyaksikan agenda sakral tersebut, sisanya mengabadikan momen itu ke dalam gawai pintar mereka masing-masing.
Ketua DPD FPMP Kota Depok, Yudi Herawan mengatakan, peringatan HUT ke-21 pada 29 Januari 2022 menjadi momentum bagi Front Pembela Merah Putih (FPMP) Kota Depok untuk membangkitkan organisasi.
"Upaya membangkitkan organisasi dilakukan dengan cara restrukturisasi di tingkat DPD (kota) dan DPC (kecamatan), konsolidasi dengan pengurus yang ada, melakukan intropeksi, dan refleksi satu tahun kemarin," kata Yudi Herawan.
Mengingat masih di masa pandemi, peringatan HUT sekaligus Pengukuhan Markas Daerah Garda Nusantara Kota Depok yang merupakan sayap FPMP dilakukan secara sederhana, yakni ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Ketua Umum DPP Dalil Harahap.
"Yang paling penting adalah ke depan FPMP Kota Depok mau apa. Tentunya, target kita adalah bisa mewarnai, memberi manfaat dan kemaslahatan untuk masyarakat Kota Depok," tuturnya.
Target itu, katanya lagi, menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab oleh seluruh pengurus dan kader FPMP di Kota Depok.
"Dibutuhkan soliditas, kebersamaan, agar kepengurusan lebih kuat. Kita harus berjuang lebih banyak lagi. Kepengerusan butuh support dukungan, masukan, dan ide. Jangan tinggalkan kepengurusan sendirian," paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, DPD FPMP Kota Depok juga mempunyai program pada 2022, yaitu melawan corona dengan karya. Program ini digulirkan agar FPMP tetap produktif, meski di tengah pandemi.
'Kita ingin mewujudkan kemandirian di tengah pandemi. Misalnya yang dapat kita lakukan adalah urbaningrum farming atau bercocok tanam di perkotaan memanfaatkan lahan sempit, sehingga bisa memenuhi kebutuhan sayur, paling tidak untuk keluarga sendiri," katanya.
"Selanjutnya membuka peluang-peluang usaha sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, membuat karya-karya seni dan mengeksplorasinya," imbuhnya.