Senin, 22 Desember 2025

Saat Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji ke Kolong Flyover Bersama Seniman: Bacakan Puisi Karya Taufiq Ismail, Tanamkan Cinta Budaya ke Generasi Penerus

- Senin, 27 Juni 2022 | 07:21 WIB
HADIR : Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji di acara ‘Segerobak Puisi untuk Rakyat’ yang digagas sejumlah penyair Depok dan diselenggarakan di Kolong FlyOver Arief Rahman Hakim, Kota Depok, Minggu (26/06). Istimewa
HADIR : Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji di acara ‘Segerobak Puisi untuk Rakyat’ yang digagas sejumlah penyair Depok dan diselenggarakan di Kolong FlyOver Arief Rahman Hakim, Kota Depok, Minggu (26/06). Istimewa

Bergerak ke kiri ketabrak copet,


bergerak ke kanan kesenggol jambret,


jalan di depan dikuasai maling,


jalan di belakang penuh tukang peras,


yang di atas tukang tindas.


Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.


Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu’.


Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.


Itu lah puisi karya Taufiq Ismail berjudul ‘Negeriku Sedang Dilahap Rayap’ yang dibacakan Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji saat hadir di Kolong Flyover Arif Rahman Hakim, yang berada di perbatasan Kecamatan Pancoranmas dan Kecamatan Beji.


Mengenakan pakaian coklat yang dipadu dengan celana jeans dan kopiah haji di kepala, Politikus Gerindra itu tidak risih atau canggung berada di lingkungan tersebut. Bahkan, tak jarang, Nuroji bersenda gurau dan melontarkan senyum ke audiens.


Kepada awak Radar Depok, dewan dari Dapil Jawa Barat VI (Kota Depok-Kota Bekasi) ini mengatakan, agenda tersebut digagas Koloni Seniman Ngopi Semeja dan Komunitas Kampung Kite Depok (K3D).


Saya diundang dan kebetulan tidak ada agenda DPR RI, jadi menyempatkan untuk hadir dan membacakan puisi karya Taufik Ismail dengan judul Negeriku Sedang Dilahap Rayap,” tutur Nuroji.


Wakil rakyat yang concern terhadap budaya dan kesenian ini mengungkapkan, karya sastra seperti puisi dewasa ini kurang diminati kaum muda di Indonesia. Keberadaannya pun dianggap hanya untuk kalangan tertentu saja.


Anak muda sekarang kurang berminat untuk membaca karya sastra. Alasan mereka pun bermacam-macam. Kadang mereka merasa karya sastra itu sesuatu yang membosankan atau mereka merasa karya sastra itu hanya untuk kalangan orang tua,” ungkap Nuroji.


Karenanya, Nuroji mengapresiasi para seniman dan penyair yang terus eksis, melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X