Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji mengisi Kuliah Umum dengan tema 'Pendidikan yang Mengarusutamakan Nilai-nilai Budaya' di Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri di Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, Senin (17/10). Simak pemaparannya.
Laporan Ricky Juliansyah
RADARDEPOK.COM - Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral di mana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila dan Budaya.
Sehingga, pendidikan karakter menjadi tema kecil dalam kuliah umum yang disampaikan wakil rakyat dari Dapil Jabar VI (Kota Depok-Kota Bekasi) ini. Kata Nuroji, pendidikan karakter yang merupakan bagian dari misi kebudayaan Indonesia untuk mengarusutamakan nilai-nilai budaya dalam pendidikan, seperti pengaplikasiannya, nilai-nilai apa yang diajarkan di sekolah, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
“Kita urai, nilai-nilainya seperti apa, good karakter yang bagaimana, masa depan anak-anak kita bagaimana jika pendidikan karakternya diabaikan,” kata Nuroji.
Nuroji juga menekankan agar pendidikan karakter tidak berhenti di jenjang pendidikan PAUD. Namun, harus terus dilakukan hingga ke perguruan tinggi. Sebab, saat ini banyak yang salah paham bahwa pendidikan karakter itu adanya di PAUD.
“Padahal tidak, itu sampai perguruan tinggi, sampai masyarakat dididik juga, kadang yang tawuran juga ada yang tua, intoleran juga masyarakat, jadi tidak semata-mata pelajar,” katanya.
Pendidikan karakter bagi mahasiswa, sambung Nuroji, juga penting untuk membangun masa depan mereka. Sehingga, mahasiswa harus kuat, gigih, jujur, tahan banting, tidak koruptif, percaya diri dan sebagainya.
“Itu kan nilai budaya yang bisa diambil dari tradisi kita dan warisan nenek moyang, dahulu para pahlawan begitu gigih dalam meraih kemerdekaan, gigih itu kan nilai budaya, terus gotongroyong, team work itu kan harus ada, agar menjadi modal mereka di masa depan,” beber Nuroji.
Nuroji mengungkapkan, pemahaman tentang pendidikan, para generasi muda harus dikenalkan pada budaya lokal untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"Supaya nilai-nilai positif adat istiadat dan kemasyarakatan yang ada tidak hilang tergerus oleh budaya bangsa lain yang saat ini sangat digemari oleh generasi muda, seperti budaya barat, dan lainnya," ungkap Nuroji.