RADARDEPOK.COM - Mahesya Putra (18) menjadi satu dari dua belas korban meninggal dunia kecelakaan maut bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Kota Depok, di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Baca Juga: Duka SMK Lingga Kencana, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Kami Siap Bantu Beragam Sarana
Suasana duka dicampur haru begitu terasa sepanjang Jalan Haji Arif, RT1/10 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, tepatnya di Musala Al Kautsar yang menjadi tempat acara tahlil pertama setelah korban dimakamkan.
Jejeran bendera kuning terpampang begitu banyak dari depan jalan hingga kediaman rumah korban, untuk menandakan bagi para pelayat yang ingin datang dan juga hiasan karangan bunga, yang salah satunya ucapan duka dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus untuk Mahesya Putra.
Tampak para anggota keluarga hanya duduk termanggu dengan tatapan kosong pada acara tahlil pertamanya, seraya masih tak percaya atas kepergian dari Mahesya Putra yang menjadi seorang anak, kakak, atau keponakan.
Acara tahlil pertama di Musala Al Kautsar juga dipenuhi keberhakan yang luar bisa. Pasalnya, dihadri oleh ratusan orang yang berasal dari keluarga, tetangga, kerabat, hingga perwakilan pejabat pemerintah.
Muksin Haris, sebagai paman Mahesya Putra, tak pernah membayangkan keponakanya harus meninggal dengan cara yang tak terduka. Dimana, saat ini umurnya masih terbilang sangat muda.
“Saat ini umur beliau 18 tahun dan pada 14 Mei 2023 akan merayakan ulang tahunya yang ke-19 tahun, Artinya tinggal tiga hari lagi dirinya ulang tahun,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, selepas kegiatan tahlil.
Mahesya Putra merupakan seorang anak pertama dari tiga bersaudara yang menjadi siswa kelas 12 di SMK Lingga Kencana, yang ikut dalam kegiatan perpisahan sekolah di Lembang, Bandung.
“Dia berangkat kan Jumat (10/5) dini hari dan berencana pulang pada Sabtu (11/5) untuk melaksanakan wisuda sekolah di luar kota,” kata dia.
Namun, selepas salat Isya berjamaah pada jadwal kepulangan keponakanya, Muksin Haris dikagetkan dengan pemberitaan kecelakaan yang meninpa warga Depok di Subang pada televisi rumahnya.
Mendengar hal tersebut, Muksin Haris langsung mencoba mengontak pihak sekolah untuk mencari tahu kebenaran atas peristiwa terjadi. Dimana, seluruh anggota keluarga sudah panik tujuh keliling memikirkan nasib Mahesya Putra.
Artikel Terkait
Tempat Wisata Hidden Gem Pangandaran! Bisa Nikmati Sensasi Camping Pinggir Pantai Eksotis yang Disuguhi View Sunset yang Keren Abis
Enggak Perlu Repot Bawa Tenda, Bakalan Betah Camping dengan Hamparan Kebun Teh, City Light, dan Indahnya Matahari Terbit di Glamping Tea Gardens
Cocok Buat Liburan Bareng Keluarga! Selain View di Tempat Camping Ini Gokil Abis, Ternyata Ada Wahana Outbound Juga Loh
Tempat Wisata Ini Dijamin Unik Abis! View Perbukitan yang Indah dan Bisa Camping Pinggiran Sungai dengan Air Sungai Panas Alami
Indahnya Matahati Terbit Bisa Kamu Saksikan di Kafe Ini dengan View Pegunungan dan Cocok Sebagai Tempat untuk Bersantai
Pemkot Depok Usut Tragedi Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, Imam Budi Hartono: Study Tour Dievaluasi Besar-besaran
Duka SMK Lingga Kencana, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Kami Siap Bantu Beragam Sarana